Bisnis.com, PEKANBARU—Dinas Perkebunan Riau berusaha mengembangkan perkebunan rakyat yang sesuai dengan keunggulan lokal dan selaras dengan mata pencarian utama masyarakat setempat.
Zulher, Kepala Dinas Perkebunan Riau, mengatakan masyarakat akan lebih mudah mengembangkan perkebunan yang sesuai dengan keunggulan lokal, karena terbiasa mengelolanya. Dengan begitu, Riau juga secara perlahan dapat terbebas dari ketergantungan terhadap komoditas sawit dan karet.
“Kami tidak ingin subsektor perkebunan yang menjadi ciri suatu daerah hilang, karena masyarakat tergiur masuk ke dalam sektor perkebunan lain,” katanya, Senin (21/7/2014).
Zulher mencontohkan pihaknya akan mengoptimalkan perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir, karena mayoritas masyarakatnya menanam kelapa. Kemudian, Dinas Perkebunan Riau juga akan mengoptimalkan perkebunan sagu dan kopi di Kepulauan Meranti, serta coklat dan karet di Indragiri Hulu.
Untuk merealisasikan rencana itu, Dinas Perkebunan Riau melakukan peremajaan tanaman karet seluas 2.000 hektare dan perluasan kebunnya hingga 580 hektare, pengembangan tanaman kanaf seluas 1.030 hektare, peremajaan tanaman kelapa sawit 210 hektare, peremajaan kelapa 100 hektare, sagu 800 hektare, gaharu 30 hektare, dan nilam seluas 30 hektare.
Menurut Zulher, pengembangan perkebunan yang disesuaikan dengan keunggulan lokal merupakan usulan yang disampaikan dinas perkebunan kabupaten/kota yang ada di Riau yang disampaikan tahun lalu.
Hingga kini, sektor sawit dan karet memang maish menjadi andalan perkebunan di Riau. Mayoritas investasi yang masuk di provinsi itu juga ditujukan untuk sektor perkebunan.