Bisnis.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan jatuhnya pesawat jet penumpang Malaysia di wilayah Ukraina yang dikendalikan oleh kelompok separatis pro-Rusia seharusnya menjadi ‘wake-up call’ bagi Barat dalam upayanya menekan Moskow bertanggung jawab atas krisis yang kini berada di titik balik.
Sementara berhenti menyalahkan Rusia atas jatuhnya Malaysia Airlines penerbangan MH17, Kamis (19/7/2014), yang menewaskan 298 orang, Obama menuduh Moskow gagal menghentikan kekerasan yang memungkinkan penembakan. AS mengatakan pesawat jet itu diantam rudal udara yang ditembakkan dari wilayah pemberontak.
Seorang pejabat senior AS mengatakan ada peningkatan keyakinan bahwa rudal itu ditembakkan oleh separatis dan tidak ada alasan untuk meragukan keabsahan rekaman yang beredar luas yang suaranya diidentifikasi sebagai separatis .
"Ini tentu akan menjadi ‘wake-up call’ bagi Eropa dan dunia bahwa ada konsekuensi pada ekskalasi konflik di Ukraina timur; bahwa itu tidak akan dilokalisasi, tidak akan tertampung," kata Obama kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Jumat (18/7/2014) malam.
Obama berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Gedung Putih mengatakan mereka membahas Ukraina dan jet yang jatuh serta perlunya penyelidikan internasional tanpa hambatan tentang apa yang terjadi.
Meningkatnya tuntutan internasional untuk penyelidikan kecelakaan menghadirkan peluang bagi Obama, setidaknya untuk sementara, untuk melawan persepsi bahwa pengaruh global kepresidenannya terkikis dan menggunakan kepemimpinannya saat inisiatif kebijakan domestik dan luar negerinya tampak goyah.
Televisi menyiarkan pemberontak pro-Rusia memilah-milah sisa-sisa Boeing 777-200, mengalihkan perhatian dari krisis di AS yang melibatkan anak-anak migran di perbatasan selatan Amerika Serikat dan krisis di luar negeri, termasuk serangan darat Israel di Gaza dan keuntungan Islam di Irak.
Dikepung oleh kritikus yang menganggap pendekatan globalnya tidak efektif, Obama menghadapi ujian apakah dia bisa menyiapkan dukungan internasional yang cukup untuk membantu meredakan salah satu krisis terbesar kepresidenannya: keruntuhan terburuk hubungan Timur-Barat sejak akhir Perang Dingin.
BACA JUGA:
O Terhindar di MH370, Ketua Pramugara Malaysia Airlines Apes di MH17