Bisnis.com, JAKARTA - Ashraf Ghani Ahmadzai meraih kemenangan pada penghitungan suara tahap pertama pemilihan presiden Afghanistan meski setuju untuk mengaudit raihan suara yang disebut Amerika Serikat akan dapat membatalkan kemenangannya.
Ghani, seorang mantan menteri keuangan, meraih 56% suara dan mantan Menlu Abdullah Abdullah meraih 44%, ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ahmad Yusuf Nuristani sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (8/7/2014).
Kedua pesaing Ghani setuju untuk mengaudit hasil pemilu dari sekitar sepertiga dari jumlah tempat pemungutan suara karena adanya kecurigaan atas kecurangan pemilu.
“Hasil hari ini tidak menunjukkan hasil akhir, bahkan kemungkinan bisa berubah setelah dilakukan investigasi atas kemungkinan pelanggaran pemilu,” ujar Nuristani. Dia menambahkan bahwa hasil penghitungan akhir baru akan diumumkan pada 22 Juli.
Kegagalan dalam menentukan siapa pemenang pilpres tersebut berisiko munculnya kerusuhan sehingga dapat mengancam kesepakatan soal penempatan pasukan AS di negara tersebut. Sebagian besar kalangan memperkirakan Abdullah Abdullah akan memenangkan hasil penghitungan suara akhir.