Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Diminta Tak Titipkan Anak Masuk Sekolah

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengimbau masyarakat untuk tidak menitipkan anaknya kepada pejabat atau siapapun agar dapat masuk sekolah favorit.

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengimbau masyarakat untuk tidak menitipkan anaknya kepada pejabat atau siapapun agar dapat masuk sekolah favorit.

Rizal memaparkan titip menitip dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) akan merusak sistem yang sudah berjalan. "Jadi sebaiknya menempuh jalur yang normal sesuai aturan," ujarnya, Jumat (4/7/2014).

Tiap sekolah, kata Rizal, memiliki keterbatasan untuk dapat menampung seluruh pendaftar. Karena itu, perlu ada pemerataan siswa baru pada sekolah lain yang juga masih memiliki ruang belajar.

Rizal juga mengakui selama musim tahun ajaran baru ini banyak oknum yang memanfaatkan kesempatan dengan menawarkan diri sebagai calo dengan mengambil keuntungan dari masyarakat. “Jangan percaya dan jangan mau menitipkan. Pakai jalur normal saja,” katanya.

Dia juga menegaskan siswa yang tidak mampu akan tetap mendapatkan biaya pendidikan meskipun mendapatkan tempat di sekolah swasta.

Beberapa sekolah swasta kesulitan bersaing untuk mendapatkan siswa baru karena masih belum memiliki nama. Karena itu, pengelola sekolah swasta juga perlu untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya agar siswa tertarik untuk mendaftar di sekolah tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Taufik Wisastra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper