Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Cipaganti Tak Mampu Bayar

Direktur Utama PT Cipaganti Cipta Graha Tbk (CCG) Andianto Setiabudi yang juga sebagai pengurus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada mengaku tidak bisa melakukan pembayaran utang secara tunai dalam waktu dekat kendati telah mendapatkan desakan oleh para kreditur.

Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Utama PT Cipaganti Cipta Graha Tbk (CCG) Andianto Setiabudi yang juga sebagai pengurus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada mengaku tidak bisa melakukan pembayaran utang secara tunai dalam waktu dekat kendati telah mendapatkan desakan oleh para kreditur.

 

Andianto mengatakan pembayaran tersebut tidak bisa dilakukan ditengah kinerja bisnis yang terpuruk seperti saat ini. Kasus hukum yang menimpa Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada mempengaruhi seluruh kegiatan bisnis badan usaha yang berdomisili di Bandung.

 

“Kemampuan perusahaan untuk melakukan pembayaran tunai di muka belum memungkinkan. Kami sudah berupaya agar bisa bangkit, tetapi kondisi saat ini terus menekan roda perputaran usaha,” kata Andianto dalam rapat pembahasan rencana perdamaian di Kantor Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).

 

Dia menambahkan kinerja koperasi yang selama ini mendapatkan dukungan dari pihak perbankan, leasing, dan mitra keuangan lain telah merosot sejak Maret 2014. Harga saham salah satu perusahaannya yang berkode emiten CPGT juga merosot sejak keputusan PKPU pada 19 Mei 2014 dari Rp106 menjadi Rp72 per lembar saham pada 2 Juli 2014.

 

Selain itu, pihaknya juga tidak menyanggupi pemintaan kreditur yang menginginkan debitur menjual aset selama 6 bulan ke depan agar segera mendapatkan dana segar untuk membayar utang.

 

Namun, dia ingin memulihkan kepercayaan pasar maupun mitra usaha secara bertahap terlebih dahulu agar hasil penjualan aset bisa lebih optimal. Penjualan aset yang dilakukan pada saat ini hanya akan merugikan semua pihak.

 

“Saat ini semua orang menekan kami. Dampaknya [jika penjualan aset dilakukan saat ini], harga akan jauh lebih rendah atau under value,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper