Bisnis.com, JAKARTA—Bulan ramadan pada tahun ini nampaknya tidak lagi menjadi monopoli penjual takjil dan pedagang pakaian. Pasalnya, tukang pangkas rambut pun tak luput dari berkah bulan tersebut.
Bulan puasa seolah-olah sudah menjadi magnet ekonomi yang mampu memacu roda perekonomian berputar lebih kencang. Setiap kali bulan ini datang, geliat ekonomi masyarakat perdesaan hingga perkotaan terlihat semakin hidup.
Fauzi, tukang pangkas rambut yang membuka usahanya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, mengaku sejak pagi hingga menjelang sore kewalahan melayani pelanggan yang membludak. Ia menyebut peningkatannya dua kali lipat dibanding pada hari-hari biasa.
“Alhamdulillah mas, banyak orang potong rambut menyambut Ramadan,” katanya, Sabtu (28/6/2014).
Dia menyebutkan nomor antrian konsumen atau pelanggan pada hari biasa hanya berselang 2 sampai 3 orang saja. Tetapi pada Sabtu (28/6/2014) menjelang puasa ini, nomor antrian pelanggan mencapai 4 sampai 5 orang.
“Beberapa orang ada yang tidak sabar, tidak jadi potong rambut,” jelasnya.
Fauzi mematok biaya tarif jasa potong rambutnya Rp.15.000 untuk sekali layanan, dia tidak membedakan tebal rambut, dewasa ataupun anak-anak. Menurutnya, tarif yang dia patok tersebut cukup murah meriah.
Sayangnya, Pria asli Garut ini enggan menyebutkan secara pasti potensi pendapatan yang diperolehnya. “Ya cukup buat kebutuhan keluarga buat lebaran di kampung,” pungkasnya.