Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang mengimbau masyarakat dan industri untuk tidak mengeksploitasi air baku yang bersumber dari air tanah atau air bawah tanah secara berlebihan.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan eksploitasi air dapat mengurangi debit air akibat ketidakseimbangan antara air yang meresap dengan air yang diambil melalui sumur bor ataupun sumur pantek.
“Jika pengelolaan air tidak dilakukan dengan bijak, maka dapat mengakibatkan kelangkaan air yang dapat berdampak buruk terhadap kehidupan, perlu dilakukan penataan lingkungan seperti penghijauan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/6/2014).
Menurutnya, beberapa daerah di Kota Tangerang telah mengalami penurunan muka air tanah dan lapisan permukaan tanah yang menyebabkan kelangkaan air.
Bersarkan pemantauan dan pengawasan, lanjutnya, pengguna air tanah dengan volume besar lebih dari 100 m3 per bulan di lakukan oleh pihak industri.
Maka, karena banyaknya pengguna air yang dilakukan oleh pelaku industri, Pemkot, tuturnya, harus menggunakan wewenangnya dalam pengelolaan air melalui sosialisasi berbagai aturan yang telah ditetapkan.