Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOTA TANGSEL: Investasi Properti Jadi Primadona

Kantor Penanaman Modal Daerah Kota Tangerang Selatan mengungkapkan sektor properti menjadi primadona tujuan investasi dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kota Tangsel.
Realisasi investasi khusus pada sektor properti diyakini tidak kurang dari Rp6 triliun. /Bisnis.com
Realisasi investasi khusus pada sektor properti diyakini tidak kurang dari Rp6 triliun. /Bisnis.com

Bisnis.com, TANGERANG—Kantor Penanaman Modal Daerah Kota Tangerang Selatan mengungkapkan sektor properti menjadi primadona tujuan investasi dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kota Tangsel.

Oting Ruhiyat, Kepala KPMD Kota Tangsel mengatakan sejak 2011 hingga kini investor dalam negeri maupun luar negeri gencar menanamkan modalnya pada sektor properti di beberapa kawasan Kota Tangsel.

“Perumahan dan apartemen sangat booming, mungkin karena wilayah yang dekat dengan Jakarta, tidak banjir, akses transportasi mudah ada tol, kereta api dan dekat dengan bandara,” ujarnya kepada Bisnis di Serpong, Jumat (27/6/2014).

Sejak Kota Tangerang Selatan resmi berdiri yakni 2008 hingga 2013 realisasi investasi baik dari PMA dan PMDN, menurutnya, senilai Rp29,2 triliun. Pada tahun lalu realisasi investasi yang masuk di Tangsel mencapai Rp6,1 triliun dengan rincian PMA Rp4,5 triliun dan Rp1,6 triliun PMDN.

Pada tahun ini, lanjutnya, realisasi investasi khusus pada sektor properti diyakini tidak kurang dari Rp6 triliun. Keyakinan tersebut, menurutnya, berdasarkan perhitungan bahwa tahun ini akan dibangun 3 unit tower apartemen baru di Kecamatan Serpong.

Selain properti, sektor perdagangan dan jasa menurutnya berada di posisi kedua menjadi tujuan investasi. Sesuai dengan misi Pemkot, tuturnya, yang menginginkan Tangerang Selatan menjadi pusat perdagangan dan jasa, maka pemerintah akan mempermudah pengurusan perizinan.

Namun begitu, perihal pembangunan pusat perbelanjaan modern seperti mal, pertumbuhannya akan dibatasi. Pembatasan tersebut, ujarnya, lebih karena pertimbangan menjaga persaingan dagang agar tetap sehat. Saat ini tidak kurang dari 10 mal telah berdiri di Tangsel.

Oting mengatakan, meskipun KPMD tidak dibebani target realisasi investasi tahunan dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, pihaknya sedang merumuskan pemberian insentif penanaman modal kepada investor.

“Namun, mungkin karena letak yang sangat strategis, sejauh ini investor terus berdatangan, perbaikan infrastruktur jalan menjadi fokus utama pemerintah Kota Tangsel dalam meningkatkan kepercayaan para investor,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper