Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSPORTASI MASSAL: Redam Protes, Pemprovsu Sosialisasikan Trans Mebidang

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pada hari ini, Rabu (25/6/2014), melakukan sosialisasi terkait dengan rencana penerapan transportasi massal bus Trans Mebidang.
Ilustrasi: Demo menolak Trans Mebidang/youtube
Ilustrasi: Demo menolak Trans Mebidang/youtube

Bisnis.com, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pada hari ini, Rabu (25/6/2014), melakukan sosialisasi terkait dengan rencana penerapan transportasi massal bus Trans Mebidang. Adapun, sosialisasi bertujuan untuk menerima masukan.

Sekda Provsu Nurdin Lubis berharap semua pihak dapat mendukung penerapan Trans Mebidang. Sebelumnya, rencana ini mendapatkan protes dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut.

"Tingkat mobilitas di tiga daerah yakni Medan, Binjai, dan Deli Serdang ini sudah terlalu tinggi dan semakin mengkhawatirkan. Kami takut jika tak segera diantisipasi melalui transportasi massal, akan macet dan akhirnya tak hanya menghambat masyarakat tapi juga arus barang," tutur Nurdin, di sela-sela sosialisasi.

Lebih lanjut, Nurdin menyebutkan tidak ingin Sumut mengikuti jejak DKI Jakarta. Dia memerinci, pertumbuhan panjang ruas jalan di Sumut sepanjang 2005 hingga 2013 hanya 0,44% per tahun. Padahal, pertumbuhan jumlah kendaraan mencapai 13,14% per tahun yang didominasi sepeda motor.

"Data ini menunjukkan kendaraan pribadi masih mendominasi. Kita perlu membuat terobosan pelayanan angkutan umum yang nyaman dan terjangkau," tambahnya.

Trans Mebidang, lanjut Nurdin, merupakan salah satu dari tiga pilot project pemerintah Jerman dengan Kementerian Perhubungan. Dua kota lainnya yakni Batam dan Manado.

Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan mengatakan, tidak menginginkan potensi konflik dari penerapan Trans Mebidang di kemudian hari.

Menurutnya, keberatan yang diajukan beberapa pihak sebelumnya merupakan imbas dari ketidakpahaman mengenai rencana program jangka panjang Trans Mebidang.

"Kami sadar akan dampak sosial dari penerapan konsep ini. Namun, kami melakukan sosialisasi seperti ini agar seluruh masyarakat paham arti program ini," pungkas Anthony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper