Bisnis.com, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pada hari ini, Rabu (25/6/2014), melakukan sosialisasi terkait dengan rencana penerapan transportasi massal bus Trans Mebidang. Adapun, sosialisasi bertujuan untuk menerima masukan.
Sekda Provsu Nurdin Lubis berharap semua pihak dapat mendukung penerapan Trans Mebidang. Sebelumnya, rencana ini mendapatkan protes dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut.
"Tingkat mobilitas di tiga daerah yakni Medan, Binjai, dan Deli Serdang ini sudah terlalu tinggi dan semakin mengkhawatirkan. Kami takut jika tak segera diantisipasi melalui transportasi massal, akan macet dan akhirnya tak hanya menghambat masyarakat tapi juga arus barang," tutur Nurdin, di sela-sela sosialisasi.
Lebih lanjut, Nurdin menyebutkan tidak ingin Sumut mengikuti jejak DKI Jakarta. Dia memerinci, pertumbuhan panjang ruas jalan di Sumut sepanjang 2005 hingga 2013 hanya 0,44% per tahun. Padahal, pertumbuhan jumlah kendaraan mencapai 13,14% per tahun yang didominasi sepeda motor.
"Data ini menunjukkan kendaraan pribadi masih mendominasi. Kita perlu membuat terobosan pelayanan angkutan umum yang nyaman dan terjangkau," tambahnya.
Trans Mebidang, lanjut Nurdin, merupakan salah satu dari tiga pilot project pemerintah Jerman dengan Kementerian Perhubungan. Dua kota lainnya yakni Batam dan Manado.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan mengatakan, tidak menginginkan potensi konflik dari penerapan Trans Mebidang di kemudian hari.
Menurutnya, keberatan yang diajukan beberapa pihak sebelumnya merupakan imbas dari ketidakpahaman mengenai rencana program jangka panjang Trans Mebidang.
"Kami sadar akan dampak sosial dari penerapan konsep ini. Namun, kami melakukan sosialisasi seperti ini agar seluruh masyarakat paham arti program ini," pungkas Anthony.