Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR BJB Bekasi Lampaui Target 5%

PT Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk Cabang Induk Kota Bekasi pada semester I tahun ini mampu merealisasikan dana kredit pemilikian rumah (KPR) sebesar Rp75,2 miliar atau 5% lebih tinggi daripada target Rp71,3 miliar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BEKASI - PT Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk Cabang Induk Kota Bekasi pada semester I tahun ini mampu merealisasikan dana kredit pemilikian rumah (KPR) sebesar Rp75,2 miliar atau 5% lebih tinggi daripada target Rp71,3 miliar.

Manager of Consumer Banking BJB Cabang Induk Kota Bekasi Nisfusyanti mengatakan target penyaluran dana total KPR pada 2014 yakni Rp104,6 miliar yang tersebar di delapan kantor cabang pembantu (KCP) di Kota Bekasi. Dari besaran target fiskal 2014, kata dia, pihak BJB Kota Bekasi menargetkan penyaluran dana KPR hingga semester I mencapai Rp71,3 miliar.

“Namun capaian realisasi pada semester I Rp75,2 miliar, berarti ada kenaikan sekitar 5% daripada target di awal tahun ini,” papar Nisfusyanti saat ditemui Bisnis, Rabu (25/6/2014).

Dia menuturkan capaian yang melebihi target itu diperoleh karena BJB aktif menjalin kerjasama dengan pihak pengembang apartemen ternama di Kota Bekasi. Di samping itu, beberapa konsumen perorangan juga tertarik untuk mengajukan pinjaman dana KPR ke Bank BJB.

“Kami juga sering gencar mengadakan promosi yang bisa menarik konsumen baru,” ujar Nisfusyanti.

Menurutnya, Kota Bekasi prospektif untuk bisnis property, karena menjadi penyangga Ibu Kota Indonesia. Kebanyakan konsumen yang mengambil KPR di BJB dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Bekasi dan pekerja swasta yang bekerja di Jakarta.

“PNS Pemkot Bekasi biasanya mengambil [KPR] ke kami. Gaji mereka tiap bulan terpotong otomatis, karena kami menjalin kerjasama dengan Pemkot,” ujar dia.

Kendati capaian dana KPR melampau target, Nisfusyanti mengakui risiko kredit bermasalah (NPL) hingga pertengahan Juni mencapai 3%. Namun, hal itu bukan kendala yang menghambat kinerja penyaluran kredit kepada pengembang dan perorangan.

Dia menyakini sampai akhir Juni persentase NPL akan menurun dan diprediksi hanya 1% karena adanya pencairan gaji karyawan. Menurutnya, risiko kredit bermasalah terjadi di setiap institusi perbankan di seluruh Indonesia.

“Tinggal bagaimana kami bisa mengarahkan konsumen untuk bertanggungjawab,” paparnya. Secara keseluruhan, pencapaian realisasi kredit BJB sepanjang 2013  mengalami kenaikan sebesar 376% secara year on year (yoy) dari Rp2 miliar pada 2012 menjadi Rp77,3 miliar pada 2013.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper