Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus mencari jenis moda transportasi massal yang dinilai cocok digunakan warga Ibu Kota untuk mengurangi kemacetan.
Daya pikat Jakarta sudah terlihat sejak saat menyandang nama Batavia. menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda membuat pergerakan masyarakat saat itu pun terbilang tinggi.
Salah satu moda transportasi yang dibangun kala itu adalah trem atau kereta dengan beberapa gerbong yang berjalan dengan mesin uap.
Menurut laman resmi DKI Jakarta, trem pertama kali beroperasi di Batavia pada 1899. Saat itu, Nederlandsch-Indische Tram Maatscappij (NTM) dan Batavia-Electrisch Tram Maatscappij (BETM) atau Electrische Tram Maatschapptj, menjadi perusahaan yang mengoperasikan moda transportasi yang hingga kini masih digunakan di beberapa negara eropa itu.
Trem listrik BETM mengoperasikan lima jalur, yakni Menteng-Kramat-Senen-Vrijmetselaarweg-Gunung Sahari-Kota, Menteng- Willemslaan-Harmoni, Menteng-Willemslaan-Vrijmetselaarweg-Harmoni, Menteng-Tanah Abang-Harmoni, Vrijmetselaarweg-Willemslaan-Harmoni.
Trem sendiri dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas pertama, kelas kedua, dan kelas ketiga yang ditujukan khusus bagi penduduk pribumi. Kelas ketiga umumnya hanya berupa bak terbuka yang saat itu disebut pikolan untuk mengangkut ikan, sayuran, dan buah-buahan.