Bisnis.com, SEMARANG—Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jawa Tengah dan DIY terus berkoordinasi untuk menyiapkan pengendalian inflasi daerah.
Ketua TPID Jateng Sri Puryono menuturkan pihaknya bersama dengan Bank Indonesia Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY mengantisipasi lonjakan sejumlah harga bahan pokok dengan mengembangkan neraca pangan.
“Sehingga dapat dipetakan kebutuhan di masing-masing daerah serta mendukung perluasan kerjasama antar daerah,” ujarnya, Jumat (20/6/2014).
Menurutnya, kenaikan harga yang wajar pada sejumlah kebutuhan pokok masih dapat diterima oleh masyarakat sehingga bisa dijadikan modal sosial dalam pengelolaan inflasi.
Sementara antisipasi lonjakan harga kebutuhan perlu dilakukan tanpa menunggu faktor musiman puasa dan Lebaran namun juga saat menghadapi bencana alam seperti dampak cuaca el-Nino yang diperkirakan tahun ini intensitasnya meningkat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta TPID untuk mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi harga dan produksi komoditi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi. “Sehingga dapat dilakukan respon secara cepat untuk mengendalikan inflasi.”
Sebelumnya, TPID dan Bank Indonesia setempat telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa hasil sebagai berikut;
- Perkembangan harga yang terjadi saat ini masih dalam batas normal. Secara historis, dalam lima tahun terakhir inflasi yang terkait dengan pola musiman puasa dan Lebaran di Jawa Tengah dan DIY relatif terkendali di bawah 1%.
- Komoditas yang cenderung meningkat harganya pada bulan puasa dan Idulfitri pada tahun ini telah berhasil diidentifikasi, antara lain daging dan telur ayam ras.
- Hasil survei menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi menjelang Puasa dan Lebaran masih terjaga. Peningkatan ekspektasi inflasi yang terjadi masih normal.
- Kondisi pasokan dan distribusi yang terjaga serta paket kebijakan dimaksud perlu diinformasikan secara luas dan massive kepada masyarakat sehingga tercipta ekspektasi yang positif.
- TPID juga mencermati prospek inflasi ke depan dan berbagai faktor risiko yang ada. Prospek inflasi sampai dengan akhir tahun diperkirakan masih dapat mendukung sasaran inflasi nasional sebesar 4,5%.
Sumber : Bank Indonesia Kpw V Jateng-DIY