Bisnis.com,SEMARANG--Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia meminta pemerintah provinsi mendorong percepatan perbaikan infrastruktur sehingga memperlancar sistem logistik khususnya barang industri.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah ALFI Jateng Ari Wibawa prihatin dengan sistem logistik yang belum memadai akibat kendala infrastruktur.
"Jalan, tol, jembatan, bandara kurang memadai akibatnya distribusi barang terhambat hingga berpotensi mengurangi daya saing," jelasnya, Kamis (19/6/2014).
Ari berharap program pemprov di tahun infrastruktur ini benar-benar menyelesaikan sejumlah masalah seperti kemacetan di jalur akses wilayah industri seperti Ungaran Kabupaten Semarang dan sejumlah wilayah Pantura.
Menurutnya, sejumlah perusahaan telah mengajukan investasi di wilayah Jateng sehingga percepatan infrastruktur transportasi mendesak diperbaiki.
"Kami terus mendorong kelancaran pembangunan Bandara Ahmad Yani juga peningkatan layanan di Pelabuhan Tanjung Emas. Tapi yang terpenting akses dari dan ke area industri yang penting," katanya.
Sejumlah area industri tersebar di wilayah Jateng seperti kawasan berikat Ungaran Kabupaten Semarang, zona industri di sepanjang Jl. Semarang - Kendal, area industri di Demak dan Kudus hingga wilayah perindustrian Boyolali dan Sukoharjo.
Arus barang industri dari pabrik yang tersebar di beberapa daerah itu melewati sejumlah jalur utama di jalan raya Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga hingga Boyolali dengan mayoritas rute dari dan ke pelabuhan atau bandara.
GM Terminal Peti Kemas Semarang Iwan Sabatini mengemukakan bertambahnya sejumlah perusahaan telah mendorong perbaikan infrastruktur pelabuhan dan pelayanan bongkar muat barang.
"Kami terus berkoordinasi dengan ALFI melakukan komunikasi ke perusahaan salah satunya menawarkan jasa pelayanan TPKS untuk mempercepat bongkar muat barang," ujarnya.
Menurutnya, kesiapan terminal penampungan kontainer dan efisiensi bongkar muat barang akan membantu menekan bengkaknya biaya operasional perusahaan, terlebih untuk barang yang pengangkutannya lama di perjalanan.
"Kami tetap upayakan barang industri untuk ekspor dari pabrik di Solo, Boyolali dan sekitarnya tetap diangkut dari Tanjung Emas bukan lewat Tanjung Perak," tandasnya.