Bisnis.com, JAKARTA- Politikus Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan kemunculan sosok kepemimpinan Joko Widodo alias Jokowi menghadirkan fenomena figur sipil yang mampu memanusiakan kekuasaan.
Willy mengatakan Jokowi berhasil mendekonstruksi sebuah kekuasaan yang sebelumnya berjarak menjadi cair dengan gaya dan cara kepemimpinannya, baik sewaktu menjabat Wali Kota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.
"Jokowi juga menjadi fenomena baru bahwa kehadiran pemimpin tidak melulu jatuh dari langit, tetapi hadir dari rakyat dan dibangun dari bawah," paparnya.
Pada Pilpres 2014, Jokowi menjadi kandidat capres bersanding dengan Jusuf Kalla sebagai cawapres. Sementara Prabowo Subianto bersanding dengan Hatta Rajasa.
Khalayak saat ini berasumsi bahwa pertarungan kedua kandidat di Pilpres 2014 berasal dari kalangan sipil vs militer.
Padahal, kemunculan reformasi sejak peristiwa 1998 memberikan kepada siapa saja yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden.
"Jokowi jadi pemimpin bukan kehendak siapa-siapa, tetapi keinginan rakyat dan kehendak zaman," katanya dalam dialog Head to Head Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK, Siapa Unggul di Kantor Habibie Center, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2014).
Willy mengklaim duetnya Jokowi-JK disebut sebagai sosok yang mampu membawa aspirasi dan partisipasi rakyat kecil, sehingga pencapresannya akan menjadi inspirasi pada 9 Juli 2014 mendatang.
Dia optimistis Jokowi-JK akan memenangi pertarungan di Pilpres 2014 dengan beberapa bekal yang dimilikinya yakni, kesedehanaan dan kejujuran sebagai ciri khas Jokowi.
"Kemenangan sosok pemimpin sederhana sudah terbukti saat Mahmoud Ahmadinejad menjadi sosok Presiden Presiden Iran," katanya.