Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruble Menguat, Bank Sentral Rusia Tahan Suku Bunga Acuan

Bank sentral Rusia akan menjaga suku bunga acuannya untuk kedua kalinya pada tahun ini. Pasalnya, inflasi diprediksi penguatan inflasi pada bulan ini dan ruble dari level terendah selama 5 tahun terakhir.

Bisnis.com, MOSKWA—Bank sentral Rusia akan menjaga suku bunga acuannya untuk kedua kalinya pada tahun ini. Pasalnya, inflasi diprediksi menguat pada bulan ini dan ruble bangkit dari level terendah selama 5 tahun terakhir.

Survei Bloomberg menyebutkan otoritas moneter Rusia akan mempertahankan suku bunga acuan di posisi 7,5%. Rencananya, bank sentral Rusia bakal mengumumkan keputusannya pada pukul 1.30 PM di Moskwa.

Gubernur bank sentral Rusia Elvira Nabiullina menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 basis poin sejak Februari 2014, ketika ketegangan krisis Ukraina mulai merembet ke perang dingin antara Rusia dengan Amerika Serikat.

Upaya bank sentral itu telah mencegah depresiasi ruble semakin dalam, apalagi di tengah kondisi ancaman penjatuhan sanksi oleh AS dan Uni Eropa. Padahal, ruble merupakan salah satu mata yang cemerlang di antara emerging markets sejak April lalu.

“Hilangnya tekanan ruble memupuskan kemungkinan penaikan suku bunga acuan, bahkan kenaikan 50 basis poin pun memudar,” kata Tatiana Orlova, ekonom senior Royal Bank of Scotland Group Plc di London, Minggu (15/6/2014).

Berdasarkan data Bloomberg, ruble merupakan salah satu mata uang terbaik di 24 emerging markets , menguat hingga 4,7% terhadap dolar. Penguatan tersebut merupakan akibat kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral.

Apresiasi ruble berhasil mengimbangi penurunan ruble menjadi 4,5%. Mata uang Negeri Beruang Merah tercatat merosot 7,8% pada 4 bulan pertama tahun ini.

Sebelumnya, otoritas moneter secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin menjadi 7,5% pada April tahun ini, mengikuti kenaikan pada Maret menjadi 7% dari 5,5%.

“Pengetatan moneter telah berhasil mengurangi ketidakstabilan dan ketidakpastian pada pasar finansial akibat kekahwatiran penjatuhan sanksi ekonomi,” tambah Deputi I Gubernur Bank Sentral Rusia Ksenia Yudaeva.

Pada saat yang sama, Yudaeva juga mengungkapkan inflasi akan terpompa 8% pada Juni 2014 dan terus turun menjadi 6% hingga akhir tahun ini akibat pemulihan ruble. 

Data pemerintah menunjukkan harga konsumen terakselerasi menjadi 7,6% pada Mei tahun ini dari April yaitu 7,3%. Target bank sentral sendiri inflasi mampu mencapai kisaran 5%, setelah targetnya melesat menjadi 6% dari 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper