OBAT HERBAL: Soho Incar Kontribusi Makassar 7%

Bisnis.com, MAKASSAR--Produsen obat herbal Soho Global Health mengestimasi penjualan di Sulawesi Selatan berkontribusi sekitar 7% terhadap target secara nasional sebesar Rp1 triliun hingga akhir 2014.

Marketing Director Soho Hartono Kodyat mengemukakan potensi pasar obat berbahan dasar natural di Tanah Air terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir dengan pertumbuhan secara rerata sekitar 20%.

"Untuk produk Soho,, tahun ini kami ingin mencapai pertumbuhan hingga 15% secara nasional, sedangkan untuk Sulsel sendiri diharapkan kontribusinya bisa 6%-7%," katanya di Makassar, Sabtu (14/6/2014).

Sejauh ini, Soho telah memproduksi 113 produk natural yang tergabung dalam 15 kelompok obat herbal berdasarkan spesialisasi penyakit.

Untuk memperkuat pasar obat herbal di Indonesia, perusahaan menargetkan bakal merilis 5 produk baru tiap tahunnya.

Menurut Hartono, 60% produk obat yang dihasilkan perseroan berbasis resep dokter, sedangkan sisanya dipasarkan dengan skema over the counter.

Adapun, pasar terbesar Soho masih berpusat di Jakarta dan Surabaya, sedangkan kota lainnya masih berkontribusi di bawah 10% terhadap total penjualan perusahaan.

Sementara itu, untuk pasar ekspor Soho juga telah memasok kebutuhan obat di sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Vietnam, Mongolia serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

Pada tahun ini, lanjut Hartono, perluasan pasar ekspor telah dilakukan dengan menjajaki negara di regional Asia maupun Afrika.

VP for Professional Products Soho Sugiharjo menambahkan, saat ini perusahaan tengah fokus pada pengembangan pabrik dikawasan Jababeka untuk mendukung produksi obat herbal.

Selain itu, lanjutnya, pengembangan lahan untuk tanaman herbal di Sukabumi, Jawa Barat, juga menjadi prioritas perusahaan tahun ini sebagai salah satu sumber bahan baku produk Soho.

"Saat ini, 70% bahan baku kami dipasok dari dalam negeri sedangkan 30% harus diimpor dari luar negeri," tuturnya.

Produk obat natural, lanjutnya, akan terus dikembangkan mulai dari penanaman bahan baku, standarisasi, purifikasi, hingga pengujian klinis.