Bisnis.com, SEMARANG—Produksi kopi di wilayah Jawa Tengah tergolong stabil di kisaran 20.000 ton - 22.000 ton untuk masa panen tahun ini periode Mei–Agustus 2014.
Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jateng Mulyono Soesilo memastikan volume produksi kopi wilayah ini hampir sama dengan tahun lalu akibat cuaca ekstem.
“Produksi kopi di Jawa Tengah sama dengan tahun lalu, untuk nasional justru mengalami penurunan karena Agustus -September lalu cuaca ekstrem,” ujarnya di sela Coffee Explore, Jumat (13/6/2014).
Menurutnya, cuaca ekstrem mengganggu masa pembuahan kopi sehingga biji yang dihasilkan kecil dan berdampak pada volume produksi.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, secara nasional produksi kopi turun 30% atau setara dengan 2 juta karung. Moelyono mengatakan tahun ini produksi nasional diperkirakan mencapai 7 juta karung.
“Daerah lain turun seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Selatan dengan penurunan 15%-20%. Produksi Jawa Tengah dan Flores tetap,”
lanjutnya.
Sementara itu, ekspor kopi Jateng saat ini memiliki pasar utama di Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Italia. Tahun ini AEKI sedang menjajaki pasar Eropa Timur di Bulgaria dan Rumania.
Sebelumnya, Imam Sarjo, Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Jateng mengatakan 40% produksi kopi wilayah ini untuk ekspor, sementara 60% untuk pasar lokal memasok pabrik pembuat minuman instan.
Pasar domestik kopi Jateng pada dua tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan seiring munculnya banyak warung kopi dan produk kopi instan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
