Bisnis.com, TOKYO — Produk domestik bruto (PDB) Jepang kuartal I/2014 tumbuh 6,7% dari kuartal sebelumnya, di tengah ancaman kontraksi belanja konsumen setelah kenaikan pajak penjualan.
Nilai ekspansi yang dilaporkan dewan kabinet Tokyo Senin (9/6/2014) ini melebihi estimasi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News, yaitu pertumbuhan sebesar 5,9%.
Setelah belanja konsumen Jepang tertekan akibat kenaikan pajak per April lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terus mengupayakan pemulihan ekonomi Jepang untuk menentukan langkah lanjutannya, yaitu peningkatan pajak.
Strategi pemulihan ekonomi lanjut yang ditetapkan Abe bulan ini, dinilai akan menentukan kondisi perekonomian jangka panjang.
Kepala ekonom Royal Bank of Scotland Group Plc, Junko Nishioka menyampaikan bahwa Abe harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini untuk dapat memproses kenaikan pajak penjualan tahap berikutnya.
“Pemerintah tampaknya harus menetapkan anggaran tambahan untuk membantu pemulihan,” kata Nishioka
Menurut survei Bloomberg News, perekonomian akan terkontraksi 3,5% pada kuartal berikutnya, sebelum berekspansi 2% pada kuartal ketiga tahun ini.