Bisnis.com, BEIJING – Para pengambil kebijakan perbankan China berjanji untuk mengekspansi pinjaman seiring upaya negeri tembok raksasa untuk menangani pembiayaan bayangan (shadow financing) yang menjadi salah satu faktor lemahnya laju pertumbuhan.
Hal tersebut disampaikan oleh Komisi Regulator Perbankan China (China Banking Regulatory Commission- CBRC), Jumat (6/6). Pinjaman akan diprioritaskan untuk usaha kecil-menengah, proyek infrastruktur, dan pembelian rumah.
“Bagi menambah kapasitas peminjaman bagi bank yang lebih besar, pihak regulator akan melonggarkan rasio pinjaman melalui pelibatan sumber deposito stabil,” kata Wakil Ketua CBRC, Wang Zhaozing.
Pada akhir bulan lalu, Perdana Menteri China Le Keqiang menyampaikan pemerintah akan memangkas belanja dan mempertahankan pertumbuhan kredit.
Analis Masterlink Securities Corp. Rainy Yuan mengatakan untuk merevitalisasi perekonomian, China harus memperbaiki struktur pasokan kreditnya.
“Terutama di saat permintaan dari perusahaan milik negara berkurang sedangkan perusahaan kecil tidak mampu mengakses pendanaan,” kata Yuan.
Ia menambahkan, CBRC harus mulai menghitung loan to deposit ratio antarbank, memberikan ruang untuk ekspansi kredit sehingga dapat memacu pertumbuhan di negara perekonomian terbesar kedua di dunia.