Bisnis.com, WASHINGTON -- Tumbuhnya angka tenaga kerja dan kenaikan saham berhasil menggenjot jumlah pinjaman konsumen Amerika Serikat pada April.
Pinjaman diperkirakan meningkat hingga US$26,8 miliar pada April, dari nilai US$19,5 pada Maret. Penggunaan kartu kredit mencapai tengah mencapai puncaknya.
Adapun nilai US$26,8 merupakan estimasi tertinggi yang pernah diaimpulkan oleh survei Bloomberg. Perputaran pinjaman di mana termasuk kartu kredit meningkat US$8,8 miliar.
Pembengkakan pinjaman juga mengindikasikan pemulihan belanja masyarakat AS. Konsumsi pada kendaraan dan belanja sehari-hari mendorong pemulihan ekonomi AS yang mengalami kontraksi pada kuartal I/2014.
Wakil ketua lembaga penelitian TD Securities USA LLC, Milan Mulraine menyampaikan kmampuan konsumen untuk mengelola utang amat baik.
"Ini yang kita butuhkan untuk yakin bahwa transisi ekonomi sedang terjadi, untuk memulihkan pertumbuhan berkelanjutan," kata Mulraine di New York, Jumat (6/6).
Menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Jumat lalu, lapangan kerja AS meningkat 217.000 pada Mei. Nilai ini menegaskan untuk keempatkalinya perolehan upah bulanan meningkat.
Estimasi rata-rata nilai utang 29 ekonom yang disurvei Bloomberg adalah US$15 miliar. Pada Maret lalu, jumlah utang mencapai US$17,5 miliar. Estimasi ini tidak mengukur utang dari sektor real estat, seperti KPR dan kredit ekuitas rumah.