Bisnis.com, JAKARTA – Kerusakan hutan di Indonesia tampaknya bukan merupakan rahasia lagi. Menurut data organisasi nirlaba yang berfokus pada konservasi alam World Wide Fund (WWF), kerusakan hutan Indonesia mencapai 2,8 juta hektar/tahun. Saat ini diperkirakan luas hutan alam yang tersisa hanya 28%.
Organisasi nirlaba yang berfokus pada penelitian mengenai masalah lingkungan hidup World Resouce Institute (WRI) membangun sebuah situs yang memungkinkan masyarakat mengakses kondisi real time hutan di seluruh dunia. Situs tersebut yaitu www.globalforestwatch.org.
“Situs ini memungkinkan masyarakat untuk memantau langsung kondisi hutan, bahkan hutan di belakang rumahnya. Situs ini amat berguna. Kita dapat melaporkan langsung pada pemerintah dan mencegah deforestasi hutan,” jelas aktivis lingkungan hidup yang pernah memenagkan Goldman Environment Prize Rudi Putra di Jakarta, Rabu (4/6).
Untuk memastikan, Bisnis.com mengakses langsung situs tersebut. Pengakses dapat mengeklik langsung daerah yang ia ingin tahui kondisi hutannya, sekaligus dapat mengencek perusahaan apa yang tengah beroperasi di wilayah tersebut. Fitur ini tentu membantu untuk mengawasi kelestarian hutan di Indonesia.
Sebelumnya, pada Februari lalu WRI melalui pemerintah Amerika Serikat telah menghibahkan US$5,5 juta untuk mendukung program pengawasan hutan tropis di Indonesia.
Rabu (4/6) WRI meresmikan perwakilannya di Indonesia. Mantan duta besar Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal ditetapkan sebagai chairman perwakilan Indonesia.
Dino mengaku dalam waktu dekat ia akan menyusun program untuk mengajak masyarakat Indonesia turun tangan mengatasi persoalan kerusakan hutan.