Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA Tuntut Indonesia Hapus Kesenjangan

World Bank menilai gap kesenjangan antar masyarakat miskin dan kaya Indonesia amat besar. Hal ini diharapkan menjadi fokus dan perhatian bagi presiden dan wakil presiden terpilih Indonesia.
Ribuan buruh gabungan dari berbagai perusahaan berkumpul di depan gerbang Tol Jakarta - Merak KM-57, Ciujung, Serang, Banten, Selasa (3/11). Mereka memblokir perempatan di depan gerbang tol Ciujung mengakibatkan kemacetan di jalan tol maupun jalan non tol Jakarta-Merak. /antara
Ribuan buruh gabungan dari berbagai perusahaan berkumpul di depan gerbang Tol Jakarta - Merak KM-57, Ciujung, Serang, Banten, Selasa (3/11). Mereka memblokir perempatan di depan gerbang tol Ciujung mengakibatkan kemacetan di jalan tol maupun jalan non tol Jakarta-Merak. /antara

Bisnis.com, JAKARTA – World Bank menilai gap kesenjangan antar masyarakat miskin dan kaya Indonesia amat besar. Hal ini diharapkan menjadi fokus dan perhatian bagi presiden dan wakil presiden terpilih Indonesia.

Ekonom World Bank Indonesia Vivi Alatas menyampaikan untuk dapat mengecap hasil pertumbuhan, Indonesia harus melakukan pemerataan, yang berdampak langsung pada keadilan.

“Kalau saya punya kesempatan, saya ingin sampaikan ke pemerintah baru untuk mengatasi kesenjangan. Sekitar 35% penyebab kesenjangan adalah circumtances, hal-hal yang tidak dapat kita ubah seperti lahir di mana, siapa orang tua, gender, dan sebagainya. Ada juga kesenjangan yang terbuka karena usaha individu berbeda-beda. Untuk itu, dibutuhkan campur tangan pemerintah pada segala level,” kata Vivi di Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Vivi juga menegaskan pentingnya pemerintah menyorot gap-gap di sektor lain, misalnya infrastruktur. Ia menyampaikan, saat ini spending infrastruktur Indonesia adalah 2,5%, jauh dari China yaitu sebesar 9%. Kondisi ini berdampak langsung pada mahalnya biaya logistik.

Selain itu, gap lain yang harus turut menjadi perhatian pemerintah adalah gap pada keahlian.

“Tingkat pengangguran lulusan SMA dan perguruan tinggi menanjak. Namun membingungkan, di saat yang sama perusahaan mengaku kesulitan mencari tenaga kerja  yang mereka butuhkan,” jelas Vivi.

Salah satu yang dapat dilakukan pemerintah, menurut Vivi yaitu perbaikan akses informasi, di mana seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi kebutuhannya.

“Kesenjangan-kesenjangan ini harus segera diatasi, kalau tidak akan menjadi bom waktu. World Bank melakukan survei dan melihat kesenjangan ekonomi naik 10% dalam 10 tahun terakhir,” ujar Vivi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper