Bisnis.com, HELSINKI - Perekonomian Finlandia kembali mengalami kontraksi pada kuartal I/2014, menegaskan dampak anjloknya aktivitas stuktural perindustrian.
Badan Statistik Finlandia, Kamis (5/6/2014), menyampaikan produk domestik bruto (PDB) Finlandia tertekan 0,4% dari kuartal akhir tahun lalu, setelah drop 0,2%.
Angka tersebut sesuai dengan estimasi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Produksi anjlok 0,6% setahun terakhir. Terakhir kali ekonomi Finlandia tumbuh yaitu pada kuartal I/2012.
Ekonom OP-Pohjola Group, Reijo Heiskanen menyampaikan kinerja ekspor Finlandia memang mengecewakan.
Seharusnya ekspor dapat memulihkan kembali perekonomian selama musim dingin. Mandegnya ekspor menyebabkan perekonomian stagnan, kata Heiskanen. Espor Finlandia drop 1,9% sedangkan impor jatuh 2,9%.
Ekonomi Finlandia telah 2 kali mengalami resesi sejak 2008, disebabkan oleh anjloknya dua produksi kunci yaitu kertas dan elektronik.
Pergeseran pada sistem publikasi online telah menurunkan permintaan kertas dunia dan kegagalan Nokia Oyj untuk menyesuaikan diri di pasar ponsel pintar membuat pasar elektronik Finlandia terbatas di area Nordik. Perekonomian Finlandia tahun ini diprediksikan menurun 0,5%.
Pemerintah Finlandia telah mencoba mencegah resesi dengan meningkatkan pinjaman, mengizinkan utang publik menyentuh level US$64 miliar sejak 2008.
Mei lalu, pemerintah juga menambah sekitar 200 juta euro pada anggaran suplemen. Menteri Keuangan Finlandia yang akan dilantik hari ini, Anttie Rinne berjanji ia akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.