Bisnis.com, NEW DELHI India akan mengizinkan peritel global dalam jaringan (daring) untuk memasarkan produk mereka Juli mendatang. India memutuskan untuk melonggarkan pembatasan dan ikut berkompetisi di pasar ritel dunia.
India akan mempublikasikan kebijakan ini bersamaan dengan publikasi anggaran. Inilah kebijakan awal PM terpilih India Narendra Modi, untuk menunjukkan bahwa ia akan membangun kepemerintahan yang ramah dan siap menjalankan reformasi perekonomian.
Pihak pemerintah yang tidak ingin namanya disebut, menyampaikan kepada Reuters bahwa para pengambil kebijakan meyakini sektor ritel daring akan memacu produksi dan konsumsi, sehingga menghidupkan kembali perekonomian India yang sebelumnya tertahan 5% dalam 2 tahun terakhir.
Beberapa pihak mendorong investasi asing langsung (foreign direct investment). Kami telah mempertimbangkan hal tersebut matang-matang, kata sumber tersebut, yang dimaksudkan pada pelaksanaan e-commerce.
Sebelumnya, di India beredar survei industri yang menyampaikan bahwa aktivitas perdagangan elektronik berkontribusi 4% terhadap perekonomian India, hingga 2020 mendatang.
Langkah ini juga dinilai dapat meredam suara oposisi politik Modi, dan membuka sektor ritel India sebesar US$500 miliar kepada beberapa ritel global seperti Wal-Mart atau ritel daring seperti amazon.com.
Mengonfirmasi fakta-fakta di atas, juru bicara Kementerian Perdagangan dan Industri India menolak untuk memberikan komentarnya.