Bisnis.com, MUMBAI – Bank sentral India akan mempertahankan tingkat suku bunga pada level tinggi untuk bulan ke-18 setelah menaikkannya 3 kali, untuk memerangi inflasi India yang merupakan inflasi tertinggi kedua di Asia.
Survei Bloomberg pada 34 ekonom menyimpulkan gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajan diprediksikan akan mempertahankan tingkat suku bunga 8%. Menteri Keuangan India Arun Jaitley menyampaikan ia sepakat dengan simpulan terebut.
“Rajan ingin mengekang inflasi,” katanya menerangkan pembicaraannya dengan Rajan di hari terpilihnya Narendra Modi sebagai Perdana Menteri India.
Menduduki jabatan perdana menteri, Modi dituntut untuk mempersempit defisit anggaran dan meningkatkan pertumbuhan negara perekonomian terbesar ketiga di Asia, serta mendorong optimisme rupee untuk memimpin pasar negara-negara berkembang.
Ekonom Royal Bank of Scotland Group Plc, Gaurav Kapur menyampaikan pemerintahan Modi memungkinkan untuk campur tangan pada kebijakan bank sentral yang memiliki kredibilitas baik di bawah kepemiminan Rajan.
“Untuk mempertimbangkan penurunan tingkat suku bunga, Rajan membutuhkan rencana anggaran yang kredibel untuk memangkas defisit dan mendorong pertumbuhan jangka panjang,” kata Kapur di Mumbai, Senin (2/6/2014).
Risiko saham India jatuh Mei lalu ketika indeks saham menyentuh rekor tinggi atas optimisme Modi akan menggenjot pertumbuhan. Rupee menguat 2,1%, paling optimis di antara 11 negara perdagangan Asia lain.