Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Kakao di Jabar Turun, Butuh Segera Direvitalisasi

Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) Jawa Barat meminta pemerintah segera merehabilitasi dan meremajakan perkebunan kakao di kawasan ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) Jawa Barat meminta pemerintah segera merehabilitasi dan meremajakan perkebunan kakao di kawasan ini.

Penasihat APKAI Jabar Iyus Supriyatna mengatakan kurangnya rehabilitasi dan peremajaan dari pemerintah membuat produktivitas kakao di kawasan ini menurun.

Menurutnya, saat ini produktivitas kakao di kawasan ini hanya menghasilkan 500 kuintal kakao per hektare. Padahal, jika direhabilitasi dan diremajakan produktivitas kakao bisa mencapai 1 hingga 1,5 ton per ha.

"Menurunnya produktivitas kakao karena kurangnya rehabilitasi dan peremajaan pada perkebunan, ditambah pola pemeliharaan oleh petani yang masih asal-asalan karena kurangnya dukungan dari pemerintah," katanya kepada Bisnis, Minggu (1/6/2014).

Dia menjelaskan pada tahun 1990-an pemerintah saat itu intensif melakukan penanaman kakao hingga 15.000 pohon di kawasan Ciamis dan sekitarnya sebagai basis produksi kakao di Jabar.

Akan tetapi, lanjutnya, memasukki tahun 2000-an program rehabilitasi dan peremajaan yang dilakukan pemerintah sangat kurang sehingga tanaman yang pernah ditanam mengurang tingkat produktivitasnya.

"Kami harap pemerintah bisa terjun ke lapangan untuk segera merehabilitasi dan meremajakan perkebunan kakao. Pasalnya kakao merupakan salah satu komoditas unggulan di Jabar," ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya tetap mendorong petani kakao di Jabar untuk terus menggenjot produktivitas kakao agar mendapat sertifikat untuk menyasar pasar ekspor.

Iyus menyebutkan, harga kakao di dunia saat ini relatif besar di kisaran 3US$ per kilogram hingga 5US$ per kilogram, bahkan kualitas biji kakao Indonesia terbaik ketiga dunia di bawah Pantai Gading dan Ghana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper