Bisnis.com, MOSKOW - Rusia prihatin dengan laporan-laporan media bahwa Amerika Serikat berencana untuk meningkatkan dukungan terhadap oposisi Suriah, karena bantuan militer mungkin berakhir di tangan para teroris, kata Kementerian Luar Negeri Rusia Sabtu (31/5/2014).
"Laporan-laporan media menyatakan bahwa pemerintah Amerika berencana meningkatkan bantuan militer kepada gerilyawan kanan oposisi Suriah membangkitkan keprihatinan serius," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Kami yakin bahwa melaksanakan rencana tersebut bisa mengarah ke eskalasi lebih lanjut konflik pertumpahan darah di Suriah. Selain itu, kemungkinan besar bahwa senjata yang dikirim ke gerilyawan yang tepat bisa jatuh ke tangan teroris yang mungkin menggunakannya di mana saja di dunia, termasuk terhadap pelindung asing mereka," kata kementerian itu.
Kementerian menyatakan harapan bahwa para pihak akan menyetujui gencatan senjata di benteng terakhir pasukan pemerintah di Homs, lingkungan al-Waar. Media AS sebelumnya mengutip sumber Gedung Putih mengklaim bahwa Presiden Barack Obama hendak menyetujui program bantuan baru untuk memperkuat pemberontak Suriah moderat.
Perang saudara di Suriah pecah pada tahun 2011, menyusul kerusuhan yang melanda dunia Arab tiga tahun lalu, yang dikenal sebagai Arab Spring.
AS Bantu Oposisi Suriah, Rusia Protes
Rusia prihatin dengan laporan-laporan media bahwa Amerika Serikat berencana untuk meningkatkan dukungan terhadap oposisi Suriah, karena bantuan militer mungkin berakhir di tangan para teroris, kata Kementerian Luar Negeri Rusia Sabtu (31/5/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium