Bisnis.com, CIREBON—Penyerapan beras di Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Cirebon terus mengalami penurunan sejak awal Mei 2014.
Bulog Cirebon mencatat dari penyerapan beras di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Majalengka pada awal Mei 2014 penyerapan rata-rata mencapai 1.500 ton per hari, akan tetapi hingga akhir bulan jumlahnya terus menurun.
Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Muhson mengatakan jika dibandingkan penyerapan beras periode 2013 di Bulog Subdivre Cirebon dengan tahun ini juga jumlahnya mengalami penurunan karena tahun ini terjadi musibah banjir di sejumlah wilayah.
"Massa panen yang mundur dan menurunnya luas panen membuat penyerapan semakin berkurang," katanya, Selasa (27/5/2014).
Dia juga menjelaskan andil inflasi beras Kota Cirebon yang tertinggi di Jawa, ada kemungkinan banyak pengusaha dari luar kota yang mengambil beras dari Kota Cirebon.
"Akhirnya beras berdampak pada inflasi ketika supply tidak sebanding dengan demand-nya," ujarnya.
Andil inflasi yang diberikan beras pada inflasi Kota Cirebon April 2014 tercatat sebesar 0,11% catatan angka tersebut menjadikan beras sebagai komoditas pemberi andil inflasi tertinggi di Pulau Jawa.
BPS Kota Cirebon mencatat dari 26 kota IHK di Pulau Jawa, inflasi yang disumbang komoditas beras di Kota Cirebon berada di urutan pertama dengan angka 0,11% disusul Kota Bogor -0,2% dan andil inflasi beras terkecil terjadi di Sumenep sebesar -0,63%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel