Bisnis.com, TANGERANG — Menjamurnya pembangunan pusat perbelanjaan modern, perhotelan dan properti baik perumahan maupun apartemen, secara signifikan meningkatkan pendapatan para pedagang batu alam di Kota Tangerang.
Muhammad Yusuf, Ketua Paguyuban Koperasi Pemuda Kota Tangerang mengatakan tingginya tingkat pembangunan gedung di Kota Tangerang dari tahun ke tahun secara langsung meningkatkan omzet penjualan batu alam hingga mencapai Rp50 juta per bulan.
“Tingginya permintaan batu alam diantisipasi dengan meningkatkan stok barang. Namun tidak hanya itu, kini telah banyak sekali penjualan batu alam dari daerah lain masuk ke Kota Tangerang,” katanya, di Tangerang, Kamis (22/5/2014).
Namun begitu, tingginya pembangunan di Kota Tangerang yang secara signifikan meningkatkan permintaan batu alam rupanya tidak berdampak pada penjualan tanaman hias. Menurut Yusuf, penjualan tanaman hias hanya meningkat sedikit pada jenis rumput pekarangan.
Menurutnya, rendahnya minat konsumen pada tanaman hias terlebih didasari oleh pembangunan perumahan yang hanya sedikit menyediakan lahan untuk taman. Sementara untuk apartemen dan hotel cenderung mencari bunga imitasi dan sejenisnya.
Khusus untuk penjualan batu alam, menurutnya, tidak semua pedagang tanaman hias mampu menyediakannya. Hal itu didasari oleh tingginya modal usaha untuk membeli batu alam yang dikirim langsung dari berbagai daerah seperti Kota Cirebon, Kota Magelang dan Kota Sukabumi.
“Untuk modal awal sekali membeli batu alam dari pemasok mencapai Rp200 juta. Karena pemasok hanya mau mengirim dalam jumlah besar,” katanya. Menurutnya, harga per meter batu alam mencapai Rp125.000.
