Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Menko Perekonomian, Chairul Tanjung Cuma Mau Jadi Menteri 5 Bulan Saja

Chairul Tanjung, orang paling kaya ke-3 Indonesia, meninggalkan kendali manajemen perusahaan untuk menempati kursi Menko Perekonomian.
Chairul Tanjung/Bisnis.com
Chairul Tanjung/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Chairul Tanjung, orang paling kaya ke-3 Indonesia, meninggalkan kendali manajemen perusahaan untuk menempati kursi Menko Perekonomian.

Milioner tersebut berkomitmen hanya menerima posisi menteri selama 5 bulan dan tidak tertarik untuk menerima tawaran duduk di kabinet yang akan datang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Jumat (16/5/2014) menunjuk Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa.

SBY menjelaskan dasar penunjukan Chairul adalah pengalamannya sebagai pelaku usaha dan kapasitasnya mengetuai dewan penasihan ekonomi pemerintah yang dikenal sebagai Komite Ekonomi Nasional.

“Meskipun KEN bukan policy making tapi tetap ada di pemerintahan tapi pandangan dan rekomendasinya sangat berguna dalam policy making yang saya pimpin selama ini,” kata presiden dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan.

Presiden mengungkapkan keinginannya melibatkan Chairul sebagai menteri sudah ada sejak pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu I pada 2004. Namun, pemilik Trans Corp dan Para Group tersebut selalu menolak dan memilih berkonsentrasi mengelola perusahaannya.

Chairul mengatakan alasannya mau memangku jabatan sebagai Menko Perekonomian dalam 5 bulan terakhir pemerintahan SBY untuk menghindari dampak terburuk dari gejolak perekonomian global terhadap Indonesia.

Dia tidak ingin kegaduhan politik selama masa pemilu dan pergantian pemerintahan membuat kendali pada perekonomian kendor.

“Kita tahu 5 bulan ke depan politik akan hangat luar biasa, semua orang bicara capres dan cawapres sehingga hiruk pikuk tidak ada yang fokus pada masalah ekonomi,” katanya.

Namun, Chairul menegaskan dia hanya akan menempati posisi menteri dalam 5 bulan ke depan dan akan menolak jika pemerintahan selanjutnya menawari jabatan dalam kabinet.

Keputusan tersebut, jelasnya, untuk menghindari konflik kepentingan politik. Dia juga meninggalkan posisi dalam manajemen perusahaan-perusahaan miliknya.

“Dengan demikian saya tidak kena permasalahan conflict of interest karena saya harus dukung satu dan lainnya. Dengan begitu saya bisa fokus menyelesaikan tugas ini,” kata Chairul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper