Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GRATIFIKASI PENGHULU, RPP Biaya Nikah Masih di Kemenkeu

RPP tentang biaya nikah sudah dibahas dua kali, pada 18 Desember 2013 dan 4 Februari 2014. Pembahasan ini diikuti oleh pihak-pihak dari lintas Kementerian.
Substansi RPP tersebut sudah disepakati. /bisnis.com
Substansi RPP tersebut sudah disepakati. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pada pengujung 2013, Kementerian Agama dikejutkan oleh tuduhan gratifikasi yang diterima para penghulu  ketika menikahkan di luar kantor. Kemenag kemudian melakukan pertemuan dengan KPK dan Kementerian Keuangan (18/12/2013) untuk membahas solusi terbaik mengenai persoalan gratifikasi penghulu.

Kemenag kemudian menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Biaya Nikah sebagai  revisi dari PP 47/2004 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak. Setelah sekian lama, bagaimana perkembangan RPP tersebut?

Terkait perkembangan terakhir RPP tentang Biaya Nikah, M. Jasin menjelaskan bahwa sampai saat ini RPP tersebut masih berada di Kementerian Keuangan. “RPP akad nikah diluar kantor masih berada di Kementerian Keuangan setelah dikembalikan dari Kemenhukham,” tutur M. Jasin kepada Pinmas, Minggu (11/5/2014) malam.

Sebelumnya, Jasin menjelaskan bahwa RPP tentang biaya nikah sudah dibahas dua kali, pada 18 Desember 2013 dan 4 Februari 2014. Pembahasan ini diikuti oleh pihak-pihak dari lintas kementerian seperti,  Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kemenko Kesra, Sekretariat Negara, Kemendagri, dan Kemenkum HAM.

“Substansi RPP tersebut sudah disepakati. Menteri Agama juga sudah mengirimkan draftnya  kepada Menteri Keuangan  dan Menteri Hukum dan HAM sehingga tinggal menunggu jadwal harmonisasi dari Kemen HUKHAM,” tambahnya (20/2).

M. Jasin mengaku bahwa seminggu yang lalu telah menanyakan langsung kepada Menteris Sekretaris Negara mengenai kelanjutan RPP tentang Biaya Nikah. “Satu minggu lalu  saya tanyakan langsung ke Mensesneg, ternyata draft RPP tersebut belum berada di meja beliau,” tutur M. Jasin. “Sekarang posisinya menunggu,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : kemenag.go.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper