Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden PDI-Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat segera diumumkan.
Dari beberapa nama yang berkembang dan terakhir sudah mengerucut menjadi dua nama yakni Jusuf Kalla (JK) dan Abraham Samad, publik masih menanti siapa yang akan terpilih menjadi pendamping Jokowi.
Bagaimana kans kedua tokoh tersebut? Mari kita simak kalkulasi politik Said Salahudin, pengamat politik dari Universitas Indonesia.
Kalau berbicara peluang, jelas Jokowi akan lebih memilih JK. Lobi politik dari kelompok JK ke pihak Megawati lebih kuat dibandingkan dengan Samad yang memilih bersikap pasif.
Teman koalisi PDI-P seperti Partai NasDem dan PKB, juga kelihatannya lebih pro ke JK.
Untuk soal pendanaan? Jelas JK lebih siap. JK itu kan lebih banyak duitnya daripada Samad. Dia pengusaha besar dan didukung oleh banyak konglomerat, sementara Samad karena orang lurus, hidupnya tergolong pas-pasan dan justru banyak dimusuhi oleh konglomerat.
PDI-P tentu ingin lebih realistis bahwa Pilpres membutuhkan dana kampanye dan dana-dana operasional lainnya dalam jumlah yang besar.
Selain itu, modal politik Samad juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang dimiliki JK
JK itu kan tokoh Partai Golkar. Partai itu adalah pemenang kedua Pemilu dan punya banyak kursi di parlemen. Nah, PDI-P tentu memperhitungkan sekali kelebihan yang ada pada JK dan Golkarnya.
Samad tidak mempunyai dukungan politik yang riil.(ant/yus)