Bisnis.com, JAKARTA -- Asia Bankin Finance and Informatics (ABFI) Perbanas atau Institut Perbanas, ditargetkan pada 2019 nanti menjadi lima besar perguruan tinggi di tingkat Asia. Saat ini kampus tersebut masih berada di posisi ke-21.
"Untuk mencapai posisi lima besar perguruan tinggi di Asia tersebut, ada beberapa hal yang harus kami lakukan," kata Rektor Institut Perbanas Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, usai mewisuda ratusan mahasiswanya di Jakarta, Minggu (11/5/14).
Dia mengatakan sebagai lembaga pendidikan yang fokus di bidang keuangan perbankan dan informatika, dengan sumber daya yang dimiliki dan dukungan dari Yayasan Pendidikan Perbanas, pihaknya berkomitmen menghasilkan lulusan yang unggul dan siap bersaing dalam tataran global.
Untuk mencapai lima besar tersebut, ujarnya, Institut Perbanas akan memperbanyak mahasiswa dan ditargetkan sebelum 2020 jumlahnya mencapai 15.000 orang. Saat ini jumlah keseluruhannya baru sekitar 6.500 mahasiswa.
Untuk menampung mahasiswa sebanyak 15.000 orang itu, lanjutnya, bangunan kampus Perbanas perlu diperluas ke atas dengan dibangun menjadi 30 lantai. Saat ini kampus yang sudah berdiri sejak 45 tahun lalu itu, bangunan gedungnya baru mencapai 5 lantai.
Selain itu mulai tahun ajaran baru nanti, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, untuk membuka kelas internasional di Institut Perbanas, sehingga bisa menerima mahasiswa dari negara lain.
"Selama ini sudah ada sejumlah calon mahasiswa dari berbagai negara yang ingin kuliah di tempat kami. Tapi karena belum ada kelas internasional, terpaksa ditolak. Untuk tahun ini sudah bisa dilaksanakan. Sudah ada peminat mahasiswa dari Afika dan Malaysia," ujar Marsudi.
Pihaknya juga akan membuka program baru, yaitu komunikasi dan program hukum, tapi warnanya masih ke arah perbankan dan keuangan.
Institut Perbanas, katanya, selama ini selain fokus pada perbankan keuangan, juga kuat pada program IT.
Institut Perbanas, katanya, akan meneguhkan jatidirinya sebagai tempat mencetak pimpinan berwawasan global, yang siap menyongsong abad keemasan. Yaitu, pada 20 tahun mendatang Indonesia diprediksi masuk sebagai 10 besar kekuatan ekonomi dunia.