Bisnis.com, BATU -- Hasil survei yang dilakukan Tim Kajian Pembangunan Sarana Pariwisata Kereta Gantung Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya menyebutkan 95% wisatawan tertarik dengan rencana Pemkot Batu membangun kereta gantung atau cable car.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Batu, Eny Rachyuningsih, mengatakan hasil survei tersebut dilakukan tim pada liburan panjang di Batu belum lama ini.
“Dalam survei tersebut menyebutkan jika wisatawan tertarik melihat panorama alam Kota Batu dari atas melalui kereta gantung,” kata Eny di Batu, Rabu (7/5/2014).
Saat ini rencana pembangunan kereta gantung tersebut sudah memasuki studi kelayakan oleh tim dari ITS Surabaya. Pemkot Batu telah melakukan rapat bersama tim ITS, Selasa (6/5).
Sedikitnya terdapat empat hal yang mendapat perhatian terkait rencana pembangunan kereta gantung tersebut.
Empat hal itu adalah apakah Batu perlu membangun kereta gantung atau tidak, konsep desain, rute, serta komitmen konsensus antara stakeholder yang ada di Batu terkait pembangunan kereta gantung.
“Harapannya jangan sampai kereta gantung dibangun dengan biaya mahal namun justru tidak dimanfaatkan. Dari situ kami menampung banyak masukan dan setuju dengan rencana pembangunan kereta gantung,” jelas dia.
Namun begitu, yang menjadi pertimbangan tim adalah menyangkut peta klimatologi Kota Batu yang dinilai rentan terhadap arah angin. Karena di musim tertentu terdapat puting beliung.
Mempertimbangkan faktor tersebut rute untuk kereta gantung belum ditentukan. Hanya saja rute pendek untuk kereta gantung bakal sepanjang 1 km, menengah 3-4 km, dan panjang 7 km.
Selain untuk wisata, ke depan kereta gantung tersebut juga diharapkan bisa menjadi penghubung transportasi bagi wisatawan yang hendak menuju obyek wisata satu dengan lainnya.
“Karena itu titik kereta gantung akan menghubungkan obyek wisata satu dengan lainnya,” ujarnya.
Saat ini di Kota Batu terdapat 15 obyek wisata utama yang menjadi acuan dan dikategorikan yakni obyek wisata buatan, wisata kota, wisata agro, wisata minat khusus dan wisata alam.
Nantinya kereta gantung tersebut akan memiliki terminal awal, transit, dan terminal akhir. Khusus terminal transit, masih dibicarakan dengan pengelola obyek wisata karena banyak yang berharap ada terminal di situ. Dengan begitu akan memberikan multiplier effect.
“Nanti di sana juga bisa dibangun pasar, tempat istirahat, dan mal,” sambung dia.
Studi kelayakan oleh tim ITS rencananya akan selesai Agustus 2014.
Setelah itu baru dilakukan detailed engineering design (DED) yang rencananya Oktober 2014.
Baru kemudian disosialisasikan kepada masyarakat serta dilakukan pengurusan masalah perizinan termasuk amdal karena ruang lingkupnya besar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, Mistin, mengatakan dengan terealisasinya pembangunan kereta gantung tersebut akan menambah daya tarik wisatawan yang datang ke Batu.
“Selain itu masyarakat juga banyak yang segera ingin menikmati kereta gantung. Sehingga kami optimistis kehadiran obyek wisata tersebut akan semakin meningkatkan daya tarik Kota Batu di mata wisatawan,” tambah Mistin.