Bisnis.com, JAKARTA - Puluhan keluarga Muslim meninggalkan rumah mereka di negara bagian Assam, India setelah kelompok militan bertopeng menembak mati sedikitnya 32 warga desa yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak.
Akibat kerusuhan etnis tersebut, pasukan bersenjata segera dikerahkan ke wilayah itu untuk menjaga keamaman. Sedikitnya 300 pengungsi tinggal di kamp penampungan yang didirikan lima kilometer dari kawasan Baksa, ujar Khagen Sarma, kepala kepolisisian Assam sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (5/5/2014).
Sejumlah korban tewas sudah diangkat dari sungai, ujar S.N. Singh, Inspektur Jemdera Polisi Assam. Sementara itu sebanyak 22 orang ditahan terkait serangan pada 1 Mei di Baksa dan kawasan Kokrajhar. Di wilayah itu pria bersenjata menembaki penduduk dan membakar rumah.
Para pemberontak dari National Democratic Front of Bodoland, yang menyatakan pihaknya berjuang untuk sebuah tanah yang merdeka, mengaku bertanggung jawab atas aksi itu, menurut polisi setempat.