Bisnis.com, SAN FRANCISCO -- Google Inc digugat karena diduga menyalahgunakan kekuatan pasarnya untuk memaksa produsen ponsel dan perangkat lain yang menggunakan sistem operasi Android untuk juga menyediakan aplikasi mesin pencari milik perusahaannya.
Seperti dilansir Bloomberg, Jumat (2/5/2014), persyaratan yang diajukkan Google bahwa produsen seperti Samsung Electronics Co mengadopsi aplikasi yang kurang populer untuk menyediakan aplikasi favorit konsumen seperti YouTube dirancang untuk mempertahankan dan memperluas monopolinya, informasi tersebut diperoleh dari gugatan yang diajukan kemarin (1/5) di Pengadilan Federal di San Jose, California.
Keberadaan kesepakatan distribusi aplikasi mobile dari Android (MADA) belum diketahui masyarakat sampai Professor Sekolah Bisnis Harvard, Ben Edelman menuliskan hal tersebut di blognya dan menyuarakan kekhawatiran mengenai perilaku monopoli yang mirip dengan klaim dalam gugatan.
Menurut IDC, 78% ponsel pintar menggunakan sistem operasi Android pada kuartal keempat 2013 di seluruh dunia. Sementara itu, saingannya seperti iOS milik Apple hanya 18%, Windows 3% dan BlackBerry 0,6%.
Ekspansi Google dan monopoli dalam sistem pencariannya di ponsel pintar, yang dibantu melalui iklan yang berhubungan dengan pencarian berbayar untuk menghasilkan keuntungan miliaran dolar per tahun, dikomplain oleh konsumen.
Matt Kallman, juru bicara dari Mountain View, Google yang berbasis di California mengatakan melalui e-mailnya bahwa “Setiap orang bisa menggunakan Android tanpa Google, dan menggunakan Google tanpa Android. Sejak diperkenalkannya Android, persaingan hebat ponsel pintar dalam memberikan konsumen lebih banyak pilihan dengan harga yang lebih murah.”
Kemarin, gugatan tersebut diajukan oleh pemilik HTC Corp. ponsel EVO 3D yang dibuat pada 2011 dan menggunakan Android.
Konsumen mengemukakan bahwa pembatasan Google pada Android membuat harga ponsel lebih mahal.
Kesepakatan distribusi aplikasi mobile antara Google dengan Samsung dan HTC termasuk dalam bukti gugatan.