Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April 2014, Kinerja Manufaktur AS Menguat

Aktifitas manufaktur Amerika Serikat (AS) menguat pada April tahun ini, sehingga mengindikasikan kemajuan manufaktur mampu menopang pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut pada kuartal II/2014.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, WASHINGTON - Aktifitas manufaktur Amerika Serikat (AS) menguat pada April tahun ini, sehingga mengindikasikan kemajuan manufaktur mampu menopang pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut pada kuartal II/2014.

Indeks manufaktur yang dirilis Institute for Supply Management tumbuh menjadi 54,9 dari bulan sebelumnya yaitu 53,7, laju tertinggi sejak Januari 2014  

Penjualan otomotif mengalami peningkatan, termasuk General Motors Co., sedangkan permintaan untuk alat dan mesin juga mulai menaikkan estimasi.

Tidak hanya itu, indeks manufaktur ekspor menunjukkan kenaikan ke level tertinggi selama 5 bulan terakhir. Kenaikan tersebut merefleksikan permintaan di luar negeri mulai pulih.

“Kinerja manufaktur cukup bagus. Penguatan manufaktur akan mengerek naik pertumbuhan ekonomi,” kata Robert Stein, Deputi Ekonom First Trust Portfolios LP di Wheaton, Illnois, Kamis (1/5).

Sedikit berbeda dengan indeks manufaktur Institute for Supply Management, data manufaktur yang dikompilasi Markit Economics justru memperlihatkan indeks manufaktur (Purchasing Managers Index/PMI) melambat sepanjang Maret-April 2014.

Meski melambat, tingkat pertumbuhan manufaktur masih dikategorikan kuat. Indeks PMI tercatat 55,4 pada April tahun ini, turun dari 55,5 pada Maret 2014. Angka di atas 50 mengindikasikan penguatan atau ekspansi.

Indeks April tahun ini masih di bawah level Februari 2014, yang menembus rekor tertinggi sejak Mei 2010.

Chris Williamson, Ketua Ekonom Markit mengungkapkan pemulihan pada output manufaktur dan jumlah pesanan baru menandakan ekonomi akan kembali menguat pada kuartal II/2014, setelah hanya mampu mencetak pertumbuhan 0,1% pada kuartal I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper