Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UB Fasilitasi Koperasi Untuk TKI Asal Jatim

Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, memasilitasi dan melakukan pendampingan terhadap pendirian koperasi maupun usaha di sektor mikro bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur.
Tenaga Kerja Indonesia/JIBI
Tenaga Kerja Indonesia/JIBI

Bisnis.com, MALANG - Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, memasilitasi dan melakukan pendampingan terhadap pendirian koperasi maupun usaha di sektor mikro bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur.

Umu Hilmy, fasilitator Pusat Studi Wanita (PSW) yang juga Dosen Fakultas Hukum UB Malang, mengatakan peluang para TKI untuk mendirikan koperasi dan memiliki usaha cukup besar.
 
“Hal itu ditunjang dengan tingkat remitansi mereka yang relatif tinggi. Untuk Jawa Timur saja, tingkat remitansinya mencapai Rp83 triliun,” kata Umu Hilmy di UB Malang, Rabu (30/4/2014).
 
Wilayah Kabupaten Malang misalnya merupakan salah satu basis TKI di Jawa Timur.  PSW selama ini juga telah melakukan  pendampingan kepada mereka untuk mendirikan koperasi dan UMKM.
 
Hanya saja usaha yang digeluti tidak berkembang dengan maksimal. Hal itu menyusul kendala di lapangan yang banyak dihadapi utamanya menyangkut pemasaran dan tingginya biaya transportasi.
 
“Banyaknya barang impor yang membanjir di pasaran dengan harga murah, menjadi kendala serius bagi sektor mikro yang digeluti TKI di Jawa Timur,” jelas dia.
 
Kendati diakui, produk yang dihasilkan sebetulnya memiliki kualitas yang cukup baik. Seperti produk makanan olahan TKI asal Tulung Agung misalnya seperti manisan blimbing dan kelapa.
 
Sedangkan untuk koperasi bidang usaha yang digeluti oleh para TKI adalah koperasi simpan pinjan (KSP). Pendampingan yang dilakukan oleh PSW agar koperasi bisa berkembang berlangsung selama dua tahun.“Dari sisi sumber daya manusia (SDM) para TKI memiliki kemampuan yang cukup baik,”  ujarnya.
 
Sri Untari, Ketua Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Kota Malang, mengatakan sebagai koperasi wanita yang berkembang dan telah menjadi andalan Kota Malang, pihaknya juga melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap koperasi yang akan berdiri maupun yang terancam tidak beroperasi.
 
“Kendala terbesar koperasi adalah  di bidang sumber daya manusia yakni bagaimana pengurus memiliki skill untuk menjalankan roda organisasi. Dan saat ini kami sedang mendampingi 12 koperasi yang ada di Kota Malang,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper