Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China: Perlambatan Masih Akan Berlanjut

Kendati diprediksi kembali menguat, aktivitas manufaktur China (Purchasing Managers Index/PMI) masih akan melambat menyusul lesunya sektor properti dan efek keberlanjutan reformasi struktural pemerintah.
Ilustrasi-Bank Sentral China/Reuters
Ilustrasi-Bank Sentral China/Reuters

Bisnis.com, BEIJING -- Kendati diprediksi kembali menguat, aktivitas manufaktur China (Purchasing Manager’s Index/PMI) masih akan melambat menyusul lesunya sektor properti dan efek dari keberlanjutan reformasi struktural pemerintah.

Survei Reuters dari 12 ekonom menyebutkan PMI China bakal naik tipis menjadi 50,5 pada April tahun ini dari Maret 2014 yaitu 50,3. Angka tersebut menyamai PMI Januari tahun ini dan masih melaju positif karena angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.

“Pemerintah sedang mencoba untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan menargetkan pelonggaran. Tetapi saya rasa itu tidak cukup sehingga perlambatan lebih jauh itu memungkinkan,” kata Minggao Shen, ekonom Citigroup di Hongkong, Selasa (29/4/2014).

Indeks awal PMI yang dirilis HSBC dan Markit Economics menunjukkan aktifitas manufaktur naik tipis pada April 2014, tetapi masih terjungkal selama 4 bulan berturut-turut.

Sejumlah analis menyakini lesunya pasar properti dapat mengancam rencana pemerintah China menggenjot pertumbuhan dan mengelak asumsi pasar bahwa ekonomi China tengah melambat.

Untuk meredam perlambatan, pemerintah bahkan mempercepat proyek infrastruktur antara lain rel kereta api, rumah murah, dan pemangkasan pajak untuk perusahaan skala kecil. Pada kesempatan yang sama, bank sentral China juga memangkas persyaratan rasio cadangan untuk bank di pedesaan.

Tidak hanya itu, otoritas China berupaya melakukan reformasi struktural berbasis pasar yang diharapkan mampu menghadapi distorsi struktural dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.

Poling Reuters terakhir menyebutkan ekonomi China akan melambat menjadi 7,3% pada kuartal II/2014 dari 7,4% pada kuartal sebelumnya. Ekonomi China diproyeksikan tumbuh 7,3% pada tahun ini, laju terlemah selama 24 tahun dan turun dari 7,7% tahun lalu.

Lebih lanjut, upaya pemerintah China untuk mengatasi kelebihan kapasitas pabrik dan polusi telah mencederai output serta aksi protes antikorupsi memukul konsumsi. Bahkan, ketika China mulai membuka perusahaan milik negara ke sektor swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper