Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi Pekan Ini, Tentukan Arah Kebijakan ECB

Ketidakpastian mengenai pengucuran stimulus atau quantitative easing (QE) untuk memacu rendahnya inflasi di zona euro memunculkan opsi moneter lainnya yaitu pemangkasan suku bunga acuan hingga ke level negatif.
Logo Euro. Data Ekonomi, Arah Kebijakan ECB
Logo Euro. Data Ekonomi, Arah Kebijakan ECB

Bisnis.com, AMSTERDAM—Ketidakpastian mengenai pengucuran stimulus atau quantitative easing (QE) untuk memacu rendahnya inflasi di zona euro memunculkan opsi moneter lainnya yaitu pemangkasan suku bunga acuan hingga ke level negatif.

Survei Bloomberg sendiri menyebutkan inflasi akan kembali terangkat 0,8% pada April tahun ini, setelah hanya mampu naik 0,5% pada Maret 2014.

Akibat kenaikan inflasi yang jauh dari target ECB yaitu di bawah 2%, maka Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi secara eksplisit mengatakan bahwa pembelian aset masif seharusnya mampu mengerek naik harga pada jangka pendek.

 “Jika inflasi tidak terangkat signifikan dari Maret lalu, maka berakhirlah aksi wait and see selama ini,” kata Richard Barwell, Ekonom Senior Royal Bank of Scotland Group Plc di London, Senin (28/4).

Barwel memperkirakan adanya kenaikan harga dari Maret tahun ini, setidaknya hal itu dapat mengindikasikan pemulihan dan ECB dapat bermain dengan waktu jika mampu.

Kenaikan harga selalu berada di bawah 1% sejaka Oktober 2013, lebih rendah dibandingkan target ECB yaitu di bawah 2%. Apalagi, inflasi Maret tahun ini merupakan yang terendah selama lebih dari 4 tahun.

Menurut Credit Agricole CIB, jika data inflasi April 2014 meleset, maka besar kemungkinan ECB akan memangkas suku bunga acuan. Sekadar informasi, suku bunga acuan ECB berada di posisi rendah yaitu 0,25% sejak November dan suku bunga deposito juga bertengger di level 0 sejak Juli 2012.

Sementara itu, zona euro juga akan merilis kepercayaan konsumen pada akhir April tahun ini dan angka pengangguran pada awal Mei 2014. Survei Bloomberg mencatat kepercayaan konsumen akan melesat ke laju tercepat sejak Juli 2011 sedangkan angka pengangguran masih berada di posisi tertinggi yaitu 11,9%.

“Momentum penguatan di kawasan euro tidak serta merta berindikasi pada kenaikan inflasi, apalagi masih banyak tekanan internal,” ucap Johannes Gareis, ekonom Natixis di Frankfurt.

Meskipun ECB mengakui adanya risiko deflasi yang bakal melanda zona euro, ECB meyakini fluktuasi harga energi dan momentum liburan Panjang paskah akan memacu inflasi pada April tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper