Bisnis.com, BEIJING - China telah meluncurkan kampanye besar-besaran di media untuk menyakinkan keamanan memproduksi bahan kimia untuk membuat serat poliester, sekaligus melawan kritik publik terhadap pabrik petrokimia baru karena mengancam rencana ekspansi oleh raksasa energi negara itu seperti Sinopec Corp.
Aroma yang menyengat, dan kerusakan lingkungan yang banyak terjadi di China telah menyulut kemarahan kelas urban yang semakin berpendidikan dan makmur, dan setelah serangkaian kekhawatiran terhadap kesehatan dan sejumlah kecelakaan yang membuat public semakin skeptic terhadap banyak industri, mulai dari pangan hingga energi.
Menggambarkan ketidakpercayaan ini, pada bulan ini ratusan warga di kota selatan China Maoming berdemonstrasi terhadap rencana pembangunan pabrik petrokimia yang akan memproduksi paraxylene atau dikenal sebagai PX, bahan kimia untuk pembuatan serat poliester dan plastik.
Pabrik ini didukung oleh pemerintah daerah dan pabrik pengolahan terbesar China yang dikendalikan negara, Sinopec Corp.
China adalah produsen terbesar dunia dan konsumen PX dan polyester, penting bagi industri tekstil di negara itu, yang menghasilkan ekspor senilai US$$290 miliar, atau 13% dari total ekspor China tahun lalu, menurut data bea cukai.
Televisi pemerintah, CCTV, pekan lalu menayangkan enam fitur pendek yang menunjukkan staf wartawan mengunjungi fasilitas petrokimia di Jepang, Korea Selatan, dan Singapura yang memproduksi PX untuk meyakinkan publik atas aspek keselamatan.
Masalahnya, sektor minyak dan petrokimia yang didominasi negara China telah memiliki catatan keamanan yang buruk dalam dekade terakhir.