Bisnis.com, WASHINGTON – Regulasi mengenai kesehatan yang dipelopori Presiden AS Brrack Obama, dinilai justru membuat masyarakat mengeluarkan lebih banyak uang mereka untuk biaya kesehatan. Belanja konsumen dalam setahun meningkat hingga US$20,4 miliar.
Nilai tersebut menyumbang alasan inflasi Februari AS. Menurut data departemen perdagangan AS, pengeluaran khusus untuk kesehatan adalah 13 miliar dollar.
The Urban Institute di New York mengestimasi hingga April 2014, ada sekitar 5,4 juta orang yang telah memilik asuransi. TUI menilai, jumlah ini berdampak pada tingginya permintaan untuk prosedur medis dan resep obat-obatan yang dapat menguras simpanan rumah tangga.
Masyarakat yang terlibat dalam asuransi yang lebih komprehensif untuk memenuhi persyaratan Obamacare, mungkin akan mengeluarkan biaya untuk pelayanan tersendiri.
“Akan ada waktunya nanti, pengeluaran untuk kesehatan akan memuncak. Ada peredaran uang baru di dalam sistem dari pemerintah. Kita juga akan menyaksikan orang-orang mengalihkan uang mereka dari belanja barang ke pelayanan kesehatan karena mereka kini memiliki akses lebih baik untuk pelayanan tersebut, kata Larry Levit di Washington (19/4). Levit adalah wakil presiden di Kaiser Family Foundation di Menlo Park, lembaga nirlaba yang berfokus pada pelayanan kesehatan.
Pengeluaran biaya kesehatan masyarakat AS memang konstan naik sejak tahun 2000, namun pada Februari 2014, nilai tersebut menyentuh titik rekor. Pengeluaran biaya kesehatan naik 17,1%. Sebelumnya, sejak akhir masa resesi, peningkatan berkisar 16,4 – 16,7%.