Bisnis.com, MAKASSAR - PT Terminal Petikemas Makassar (TPM) mencatat produktivitas bongkar muat sepanjang kuartal I/2014 sebanyak 134.194 tweentyfooot equivalent units (TEU's) dengan nilai pendapatan usaha mencapai Rp82,7 miliar.
General Manager TPM Budi Revianto mengemukakan realisasi bongkar muat tersebut meningkat sekitar 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, secara rerata angka kunjungan kapal yang bersandar dan melakukan aktivitas bongkar muat di TPM sepanjang kuartal I/2014 sebanyak 4 unit kapal dengan volume mencapai 1.800 kontainer per hari.
"Secara prosentase, pencapaian kuartal pertama tahun ini telah mencapai 22,36% dari target produktivitas peti kemas sepanjang tahun ini sebanyak 600.270 TEU's," katanya, Senin (14/4/2014).
Adapun, pada tahun ini anak usaha PT Pelindo IV tersebut akan lebih berfokus untuk peningkatan pelayanan dengan penambahan 2 unit rubber tyred gantry (RTG), peningkatan sistem IT serta pembenahan areal operasional dengan nilai investasi secara keseluruhan Rp50 miliar.
Dengan penambahan 2 unit RTG tersebut, maka total keseluruhan alat bongkar muat di TPM menjadi 16 unit RTG yang bakal menopang kerja 7 unit container crane (CC).
Sejauh ini, kapasitas produksi bongkar muat di TPM mencapai 25 box per jam per alat, atau secara kumulatif kapasitas bongkar muat akan bertambah hingga 200.000 boks per tahun per crane.
Terminal Petikemas Makassar Raup Rp82,7 Miliar
PT Terminal Petikemas Makassar (TPM) mencatat produktivitas bongkar muat sepanjang kuartal I/2014 sebanyak 134.194 tweentyfooot equivalent units (TEU's) dengan nilai pendapatan usaha mencapai Rp82,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu