HKTI pun berharap Pemprov Jabar memberikan penyuluhan kepada petani terkait persiapan menghadapi musim kemarau panjang. Penyuluhan diharapkan bersifat menyeluruh, mulai dari aspek teknologi, perlindungan produksi, hingga kemitraan yang perlu dijalin antara petani dan pemerintah.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jawa Barat menyatakan telah melakukan sejumlah persiapan menghadapi musim kemarau panjang. Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Diperta Jabar Uneef Primadi mengatakan pihaknya sudah membuat embung atau kolam buatan di dekat sumber air agar dapat mengandalkan pasokan air dari sumber air. Selain itu, Diperta Jabar telah membersihkan saluran irigasi yang tersendat sedimentasi.
Di sisi lain, Diperta Jabar telah menyediakan benih padi sebagai langkah atisipatif jika ada lahan pertanian yang mengalami puso akibat kondisi kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Menurut Uneef, cadangan benih nasional tersedia dalam jumlah yang cukup banyak karena tidak tersalurkan untuk petani yang mengalami puso akibat banjir awal 2014.
“Para petani yang sawahnya puso akibat banjir berinisiatif untuk membeli sendiri benih padi sehingga kami tidak menyalurkan benih padi. Dengan demikian, benih padi dapat digunakan untuk musim kemarau,” katanya.
Sementara itu, untuk mengendalikan jumlah organisme penggangu tanaman (OPT) pada musim kemarau, seperti tikus, hama penggerek batang, dan hama wereng cokelat, Diperta Jabar menyiapkan dana dari APBD sebesar Rp180 juta yang akan diberikan kepada 90 kelompok tani.
Langkah-langkah pengendalian OPT juga dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami OPT, seperti anjing untuk membasmi tikus. Uneef mengatakan peningkatan jumlah OPT akan terjadi pada puncak musim kemarau atau setelah pertengahan tahun.
Di sisi lain, Uneef meminta petani menanam benih padi sebelum Juli 2014 untuk menghindari puso akibat kondisi kekeringan. Uneef mengatakan dengan penanaman benih padi sebelum puncak musim kemarau pada akhir tahun, kebutuhan beras di Jabar 2014 diharapkan dapat tercukupi.“Target jumlah gabah kering pada panen periode Oktober sebanyak 4,5 juta ton sehingga petani diminta menanam benih sebelum Juli. Penanaman benih akan sulit dilakukan setelah pertengahan tahun karena memasuki puncak musim kemarau,” ujarnya.