Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENDUDUKAN CRIMEA: Parlemen AS Loloskan RUU Sanksi Rusia

Parlemen Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang yang akan memberikan kuasa atas sanksi terhadap para pejabat Rusia.
Referendum di Crimea yang memberi alasan wilayah itu lepas dari Ukrainan dan bergabung dalam Federasi Rusia./Reuters
Referendum di Crimea yang memberi alasan wilayah itu lepas dari Ukrainan dan bergabung dalam Federasi Rusia./Reuters

Bisnis.comWASHINGTON -- Parlemen Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang yang akan memberikan kuasa atas sanksi terhadap para pejabat Rusia.

RUU itu juga memberikan kuasa untuk meningkatkan jaminan pinjaman senilai US$1 miliar kepada pemerintahan baru Ukraina.

Keputusan ini didapat melalui pengambilan suara 378;34, yang kemudian akan dibawa ke Presiden Barack Obama untuk ditandatangani menjadi undang-undang. Senat sendiri melakukan pengambilan suara untuk undang-undang ini pada 27 Maret.

“Sanksi akan dibebankan pada individu dan entitas yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan kepada rakyat Ukraina atau merusak perdamaian, stabilitas, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, Rabu (2/4/2014).

Selain jaminan pinjaman, undang-undang HR 4152 juga memberi kewenangan bantuan langsung ke Ukraina senilai US$150 juta.

Pemberlakuan sanksi hanya kepada orang-orang Rusia dan Ukraina yang dianggap bertanggung jawab atas korupsi dan kekerasan.

Menurut Ketua Komite Urusan Luar Negeri Ed Royce, anggota Partai Republik dari California, langkah ini akan menjadi pegangan atas agresi Rusia serta mengirimkan pesan tentang kemandirian energi bagi Ukraina.

Konflik atas Crimea menjadi kebuntuan paling signifikan antara Rusia dan Amerika Serikat serta Uni Eropa sejak Perang Dingin Berakhir.

Presiden Vladimir Putin telah membenarkan aksi perebutan Crimea dari Ukraina dengan alasan meluruskan hal yang salah atas pembagian semenanjung dari Rusia setelah Uni Soviet runtuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper