Bisnis.com, WELLINGTON—Selandia Baru menjadi negara terbaru yang mulai menyelidiki pasar valuta asing di tengah penyelidikan internasional atas dugaan manipulasi benchmark nilai tukar mata uang.
“Kami hanya melihatnya dari perspektif Selandia Baru, untuk melihat apakah ada sesuatu yang terjadi,” kata Gordon Irving, Juru Bicara Komisi Pengawasan Perdagangan di Wellington pada Selasa (1/4/2014).
Menurutnya untuk sementara ini belum ada informasi yang akan diberikan, karena penyelidikan sedang aktif di jalankan. Menurutnya waktu yang dibutuhkan untuk proses penyelidikan belum dapat diketahui dan komisi yang berwenang akan memberikan hasilnya setelah penyelidikan itu selesai.
Setidaknya selusin regulator di tiga benua sedang memeriksa dugaan yang pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News pada Juni 2013, bahwa pedagang berkolusi dengan rekan kerja mereka di bank untuk memanipulasi benchmark harga valuta asing. Lebih dari 20 pedagang telah diskors atau dipecat akibat dari penyelidikan.
Sebelumnya, Australia pada 19 Maret mengatakan akan melakukan penyelidikan atas pasar valuta asing. (Bloomberg)