Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggap Sepi KPK, Mendikbud Bilang Ricuh Kalau Dana Bansos Ditahan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan pihaknya tidak bisa membekukan dana bantuan sosial (bansos) hingga pemilu usai.
Ilustrasi dana Bansos/JIBI
Ilustrasi dana Bansos/JIBI

Bisnis. com, JAKARTA-- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan pihaknya tidak bisa membekukan dana bantuan sosial (bansos) hingga pemilu usai.

"Tidak bisa, karena bansos Kemdikbud itu terdiri atas dana bantuan operasional sekolah (BOS), bantuan siswa miskin, Bidikmisi, dan renovasi sekolah," ujar Mendikbud dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Jika dana bansos Kemdikbud tersebut ditahan,  menurutnya, dikhawatirkan akan berakibat pada kondisi pendidikan di Tanah Air. "Di dalam dana bansos itu ada haknya anak yatim, anak miskin, dan lainnya."

Sangat tidak elok jika dana bansos itu ditahan hingga pemilu usai

"Bisa ricuh, jika bansos ditahan," paparnya seperti dikutip Antara..

Yang tidak boleh dilakukan, menurutnya, adalah dana tersebut digunakan sebagai alat politik praktis.

Meskipun demikian, Mendikbud tidak bisa menjamin jika dana bansos tersebut tidak akan dijadikan alat politik praktis.

"Lagi pula, siapa yang mau? Iklan Partai Demokrat mengenai BOS itu karena memang programnya Pemerintah. Partai lain yang anggota koalisi, silakan mengklaim hal serupa," terangnya.

Bredasarkan catatan Bisnis, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar pengucuran dana bansos di setiap kementerian dilakukan setelah pemilu.

KPK beralasan program dana bansos menjelang pemilu rawan kecurangan. KPK juga menyoroti meningkatnya dana bansos menjelang pemilu.

Kemdikbud menganggarkan dana bansos sedikitnya Rp40 triliun, meliputi BOS, BSM, renovasi sekolah, dan Bidikmisi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper