Bisnis.com, WASHINGTON -- Tingkat penjualan rumah baru di Amerika Serikat pada Februari 2014 mengalami penurunan hingga level terendah dalam lima bulan terakhir.
Data yang diluncurkan Departemen Perdagangan AS menunjukkan penurunan penjualan sebesar 3,3% atau menjadi 440.000 unit dari bulan sebelumnya sebesar 455.000 unit.
Sementara itu, dari survey Bloomberg kepada 77 ekonom menyatakan penjualan pada Februari hanya mencapai 445.000 unit.
“Penurunan ini menjadi tanda industri mungkin memerlukan waktu untuk kembali tumbuh setelah cuaca buruk yang meredam permintaan awal tahun,” ungkap laporan itu, sebagaimana dilansir Bloomberg, Selasa (25/3/2014).
Di samping cuaca dengan suhu ekstra dingin, nilai properti yang lebih tinggi dan kurangnya pasokan menjadi faktor yang memengaruhi penurunan penjualan tersebut.
Kendati begitu, sentimen konsumen diprediksi akan memacu pemulihan pengembangan perumahan guna mempertahankan kontribusi sektor real estat bagi pertumbuhan ekonomi dan perusahaan di sektor tersebut.
Robert Dye, Kepala Ekonom Comerica Inc. di Dallas yang pada bulan lalu telah memprediksikan penurunan penjualan tersebut, menyatakan potensi permintaan masih cukup tinggi.
Dia berharap penjualan kembali akan meningkat sebab suku bunga kredit perumahan, meskipun telah meningkat, masih sangat rendah.
“Ada sejumlah besar permintaan yang terpendam, tetapi persediaan sangat terbatas. Kami berharap untuk melihat peningkatan berkelanjutan di pasar perumahan,” kata Dye.