Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng AWEX, Kadin Jabar Bidik Pasar Walonia

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar menggandeng Belgium Trade Office, Wallonia Foreign Trade and Investment Agency (AWEX), membuka peluang bisnis berbagai sektor industri di Jabar agar dapat lebih memperluas pasar hingga Benua Eropa khususnya Negara Bagian Walonia, Belgia.

Bisnis.com, BANDUNG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar menggandeng Belgium Trade Office, Wallonia Foreign Trade and Investment Agency (AWEX), membuka peluang bisnis berbagai sektor industri di Jabar agar dapat lebih memperluas pasar hingga Benua Eropa khususnya Negara Bagian Walonia, Belgia.

Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno mengungkapkan saat ini pihaknya sedang berusaha untuk menjalin komunikasi yang lebih intens kepada AWEX agar dapat bekerja sama dan saling memanfaatkan potensi pasar dari masing-masing negara.

Dia mengungkapkan Walonia merupakan salah satu negara bagian di Benua Eropa dengan potensi pasar cukup besar dan hal tersebut dapat dilihat dari gaya hidup atau life style masyarakatnya yang diatas negara maju.

"Walaupun jumlah penduduknya tidak besar, tetapi Walonia memiliki potensi pasar yang cukup menjanjikan. Berbagai produk industri di Jabar yang sudah matang, diharapkan mampu untuk menjamah pasar Eropa melalui Wallonia dengan kerja sama yang saat ini coba dijalin oleh Kadin Jabar dan AWEX," katanya, Senin (17/3).

Tidak hanya itu, Walonia juga memiliki suatu lembaga khusus yang dinamai Halal Club sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Jabar untuk mensinergikan berbagai produk yang mengedenpankan stardisasi halal seperti makanan dan komestik.

Seperti di Indonesia sendiri, banyaknya penduduk muslim di negara tesebut dinilai menjadi salah satu kecocokan atas pasar dari dua negara berbeda yang dapat bersinergi.

"AWEX juga memberikan kemudahan administrasi dan fasilitas kepada pelaku bisnis dari Jabar yang ingin melakukan testing market atau memperluas relasi di Wolania dengan membuka kantor di negara tersebut selama 6 bulan hingga 1 tahun secara gratis."

Namun, dia mengungkapkan para pelaku juga harus tetap menjaga kualitas produksi, seperti kemasan dan juga isu-isu lingkungan yang dapat memacu sensitifitas pasar dari negara yang dituju.

Kerjasama ini rencananya juga tidak sebatas itu, karena Kadin Jabar juga berharap Walonia yang merupakan salah satu negara maju di Eropa dapat membantu pembangunan infrastruktur dan sistem logistik serta distribusi di Jabar.

Agung mengharapkan Walonia dapat melakukan transfer technology kepada sember daya manusia lokal dalam kebutuhan penyelesaian Pelabuhan Cilamaya dan Bandara Udara Internasional Kertajati yang sangat berkaitan dengan dunia usaha di Jabar.

Menurutnya, kemampuan sumber daya manusia yang tinggi di negara tersebut seperti dibidang teknologi, Farmasi, dan Kedokteran merupakan satu potensi yang dapat kita pelajari untuk membangun perekonomian di wilayah agar Jabar menjadi lebih baik.

Kesempatan yang terbuka ini juga dinilainya tidak menututp kemungkinan bagi Walonia untuk menjadi salah satu negara yang menanamkan modalnya untuk berinvestasi di Jabar dengan terbukanya berbagai kesempatan dan potensi bisnis yang ada.

Mengenai iklim investasi di Jabar sepanjang 2014 sendiri, Agung menilai tahun politik tidak akan menjadi faktor penghambat proses penanaman modal asing.

Agung mengungkapkan para investor asing masih akan tetap tertarik karena Indonesia khususnya Jabar sejauh ini dinilai memiliki keamanan dan sistem politik yang tidak menghawatirkan.

"Selagi pemilu dilakukan dengan aman dan damai, nilai investasi di Jabar diperkirakan tetap sama dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya pada sektor rill, konsumsi, dan perdagangan," ujarnya.

Sementara itu, Director Asia-Pacific AWEX Michael Kempeneers mengungkapkan sektor industri agrofood merupakan salah satu potensi bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Jabar di Walonia.

Dia mengatakan banyak para pelaku bisnis di Walonia yang berusaha mencari partner kerja potensial dan Indonesia khususnya Jabar merupakan salah satu yang dinilai mampu.

"Saat ini pelaku bisnis dari Indonesia di Walonia masih hanya sekitar 1%-2%. Padahal, melihat besarnya perkembangan bisnis dan perekonomian di Indonesia, seharusnya negara ini bisa berkontribusi lebih besar," ujarnya.

Seperti kolaborasi teknologi Negara China, Singapura, dan Malaysia, banyak sektor industri yang dapat dibidik oleh para pelaku usaha di Indonesia salah satunya yaitu ekspor produk yang berhubungan dengan medis dan lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ria Indhryani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper