Bisnis.com, LYON, Prancis - Polisi internasional Interpol tidak yakin pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu akibat serangan teroris.
Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble menduga kedua lelaki yang menaiki pesawat dengan paspor curian dan menimbulkan kecurigaan kemungkinan diselundupkan oleh pedagang manusia.
Pesawat yang membawa 239 penumpang, termasuk awak, itu hilang sejak 4 hari lalu dan upaya pencarian yang melibatkan 10 negara diperluas hingga teluk Thailand dan Laut China Selatan.
"Semakin banyak informasi yang kami dapat, semakin dekat kami pada kesimpulan bahwa ini bukan aksi teroris," kata Noble, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya, dua pemegang paspor Iran yang berangkat dari Doha, menukar paspor mereka di Kuala Lumpur dan menggunakan paspor curian asal Italia dan Austria untuk menumpang pesawat itu.
"Kami tahu bahwa begitu kedua orang ini tiba di Kuala Lumpur pada 28 Februari, mereka menaiki penerbangan MH370 dengan identitas berbeda, paspor curian Austria dan Italia," katanya.
Dia mengungkapkan, tidak ada laporan mengenai kehilangan ataupun pencurian kedua paspor Iran yang mereka gunakan.
"Interpol bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk menelusuri semua petunjuk termasuk terorisme, kejahatan terorganisir, pergerakan ilegal manusia, dalam bentuk perdagangan atau penyelundupan orang," kata Noble.
Dia mengatakan, dengan dipublikasikannya nama kedua orang dengan paspor Iran itu, Pouri Nourmohammadi dan Delavar Seyed Mohammadreza, akan mendorong keluarga dan sahabat untuk memberikan masukan yang memungkinkan pihak berwenang menyingkirkan teori terorisme dalam insiden itu.
"Dengan melakukan ini, tentunya dengan semakin banyak bukti, kami akan mampu menyingkirkan bahwa mereka terlibat dalam aksi yang menyebabkan hilangnya pesawat itu, dan fokus pada penghapusan lingkaran perdagangan manusia yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan," katanya.
Sementara itu, dari Malaysia dilaporkan, Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman mengkonfirmasi bahwa dua penumpang pria menggunakan paspor curian dan bepergian dengan pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang hilang Sabtu pagi, tidak menampakkan karakteristik Asia.
"Kami telah melihat dan kembali melihat - di semua footages, mereka tidak tampak seperti pria Asia," katanya.
Azharrudin menolak menjawab saat ditanya oleh wartawan apakah pria tersebut tampak seperti laki-laki Afrika, dia mengatakan masalah ini sedang diselidiki oleh para ahli keamanan. (Tisyrin Naufalty Tsani)